Pemkab Bondowoso Terima Kunjungan UIN Surabaya, Ini Yang Dibahas

foto/rmoljatim
foto/rmoljatim

Kunjungan rencana kerja sama UIN Sunan Ampel Surabaya dengan Pemkab Bondowoso diadakan di pendopo Bupati, Rabu (15/9).


Untuk membangun sinergitas dan mendukung akselerasi pembangunan Pemkab Bondowoso, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya mengajukan kerja sama dengan pemerintah daerah setempat. 

Bupati Salwa menyambut baik pengajuan kerjasama tersebut. Namun ia mengatakan, tawaran kerjasama masih belum rinci sehingga pihaknya akan mempelajari draf/poin-poin yang diajukan.

"Banyak sektor yang dibutuhkan. Mungkin kemiskinan sangat perlu sekali, termasuk wisata dan pembinaan karakter. Karena basis mereka dari pendidikan keagamaan. Nyambung dengan program Diknas yang terakhir, literasi Al Quran," jelasnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Bentuk kerja sama yang ditawarkan antara lain KKN, penelitian, pendampingan masyarakat, kerjasama program pengentasan kemiskinan, program Desa Wisata Halal, pendampingan wawasan Islam Washatiyah dan wawasan kebangsaan bagi pelajar.

"Selain itu, UIN Sunan Ampel Surabaya juga mengajukan kerjasama dalam hal pengembangan ekonomi kreatif berbasis komunitas, penguatan pemerintahan desa berbasis komunitas dan pesantren," ujar Bupati.

Sementara itu, Staf Ahli Rektor UIN Sunan Ampel, Dr. Moh. Syaiful Bahar mengatakan UIN ingin memberikan kontribusi terutama dalam bentuk analisis dan pemberdayaan masyarakat.

" Kita memiliki sumber dayanya di kampus. Dan kami lanjutkan pembahasan dengan beberapa OPD terkait," paparnya.

Komitmen kontribusi akan diimplementasikan dalam bentuk program pemberdayaan masyarakat dan pemerintah desa. Sekaligus penerapan pendidikan karakter para siswa di Bondowoso sesuai dengan permintaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat.

" Agar kami dari UIN bisa membuat format pendidikan karakter terbaik dengan data kondisi riil di Bondowoso," tambahnya.

Adapun pengentasan kemiskinan, Bahar menyebut masyarakat Bondowoso yang memiliki latar budaya, maka lebih tepat melihatnya dari sudut pandang kemiskinan kultural dari pada kemiskinan struktural.

" Saya kira semua program yang dilakukan oleh Pemkab Bondowoso itu menempatkan perspektif kemiskinan struktural," imbuhnya. 

Sehingga pihaknya menawarkan upaya pengentasan kemiskinan dari sudut pandang kultural yang diharapkan dapat mengentaskan angka kemiskinan di Bondowoso melalui program-program pemerintah.