Opsi Tukar Guling Tito-Tjahjo Dinilai Bisa Jadi Jebakan Batman untuk Jokowi

Presiden Joko Widodo dan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian/Net
Presiden Joko Widodo dan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian/Net

Presiden Joko Widodo harus berhati-hati akan kehilangan kendali pemerintahan dan keamanan jika isu tukar guling antara Tito Karnavian dengan Tjahjo Kumolo benar-benar terjadi.


Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto menanggapi rumor tukar guling antara Tito Karnavian sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dengan Menpan RB, Tjahjo Kumolo seperti yang disampaikan pengamat politik Hendri Satrio beberapa waktu lalu.

"Issue 'tukar guling' Mendagri dan Menteri PAN-RB justru dikhawatirkan menjadi 'jebakan batman' untuk Jokowi," ujar Satyo, seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (17/9).

Satyo menilai, posisi tersebut akan rawan bagi sang presiden karena kendali pemerintahan dan keamanan, ketertiban dalam negeri akan akan menjadi domain Kemendagri. Hal ini akan mengkhawatirkan jika jabatan Mendagri diisi bukan dari orang kepercayaan presiden.

"Kondisi tersebut mudah terjadi disorder dalam kendali dan perintah presiden, terlebih sebagian besar kader PDIP di kabinet bukan orang-orang terbaik di bidangnya," papar Satyo.

Apalagi sambung Satyo, menteri-menteri dari PDIP justru yang paling jeblok prestasinya. Bahkan, Juliari Peter Batubara yang juga dari PDIP sudah menjadi tahanan kasus korupsi saat menjabat sebagai Menteri Sosial. Belum lagi Menkumham Yasonna Laoly yang dinilai belum menunjukkan kapasitas dan kompetensi di bidang hukum dan HAM.

"Kementerian birokrasi harusnya dijabat oleh akademisi yang kuat teori dan pelaksanaan reformasi birokrasi, bukan orang yang berasal dari tempat penuh konflik kepentingan seperti partai politik," pungkas Satyo.