Petani tembakau di Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, mengeluh. Karena, kesulitan memperoleh pupuk subsidi hingga tanamannya diserang hama tikus.
Padahal, tembakau dari Kecamatan Balongpanggang juga memberikan sumbangsih sebesar 50 persen dari produksi tembakau nasional dengan rata - rata produksi sebesar 120 ribu ton pertahun.
Bahkan, tanaman tembakau selama ini dijadikan komoditi untuk menambah penghasilan bagi para petani diwilayah Kecamatan Balongpanggang.
Hal tersebut terungkap saat Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani melaksanakan kegiatan bertajuk Sapa Petani bersama jajarannya dan beberapa pihak terkait masalah pertanian.
"Berdasarkan pengakuan para petani tembakau, mereka kesulitan untuk memperoleh pupuk subsidi. Serta, tanamannya banyak yang mengalami kerusakan akibat serangan hama tikus," kata Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (23/9).
"Melalui program sapa petani ini, kami hadir bersama Dinas Pertanian dan juga perwakilan Petrokimia Gresik selaku produsen pupuk subsidi bersinergi untuk memberikan solusi. Terutama saat hendak memasuki masa panen, agar apa yang dikeluhkan petani bisa diatasi," ujarnya.
Menurut Gus Yani, untuk menyelesaikan persoalan tersebut pihak berupaya melakukan langkah strategi dan berharap didukung oleh para petani.
"Persoalan pertanian ini harus dipecahkan secara bersama, tidak bisa oleh satu pihak saja. Karena itu, kami berharap para petani tidak segan untuk melapor atau bertanya kepada petugas pertanian diwilayahnya jika ada masalah," pintanya.
"Kami memiliki program makmur, yang tujuannya untuk menjadikan petani tidak lagi mengalami kesulitan mendapatkan pupuk maupun menanggulangi hama dengan bekerjasama dengan pihak terkait," tegasnya.
"Semoga dengan kebersamaan persoalan yang dialami petani di Kabupaten Gresik khususnya bisa terselesaikan dengan baik dan tepat. Sehingga, tanaman tembakau kita bisa kembali survive menopang kebutuhan tembakau nasional," tandasnya.
