Gelaran SKD CPNS Kemenkumham Jatim sekaligus jadi ajang pelestarian budaya. Para peserta disuguhi aksi panitia yang mengenakan baju adat dari berbagai daerah di Indonesia.
- Faisol Riza Desak Pemkab Probolinggo Beri Perhatian Dampak Kebakaran Pasar Leces
- Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana, Bupati Mundjidah Ingatkan Potensi Bencana Hidrometrologi
- Bupati Jember Instruksikan RSD Dokter Subandi Tambah Tempat Tidur Pasien Covid Sebanyak 40 Persen
Pengenaan baju adat itu dilakukan pada hari ke-11 (19/10) pelaksanaan SKD berbasis CAT di UNTAG Surabaya. Panitia dari pimti pratama hingga staf mengenakan baju adat daerah. Ada adat betawi, jawa timuran hingga adat sasak.
Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Krismono menyebutkan bahwa pemilihan baju adat ini punya misi tersendiri. Selain untuk menciptakan suasana yang menyenangkan, pihaknya ingin wuri-wuri budaya (melestarikan budaya). Jajarannya, lanjut Krismono, selama ini konsisten melestarikan budaya.
"Ini sangat penting bagi generasi muda, khususnya calon tunas pengayoman," tuturnya.
Krismono menguraikan bahwa pelestarian budaya ini agar generasi muda tidak lupa akan peninggalan pendahulunya. Padahal, apa yang ditanamkan para sesepuh itu sangat tinggi nilainya.
"Jika kita melestarikan nilai-nilai budaya Indonesia, saya yakin bisa berkontribusi positif terhadap kinerja saat bertugas nantinya," urai Krismono.
Selain itu, penggunaan pakaian adat ini sekaligus untuk mengenalkan identitas keindonesiaan. Sehingga, para peserta seleksi CPNS memiliki rasa cinta tanah air.
"Pengenaan pakaian adat ini juga untuk memperkenalkan kepada generasi-generasi muda bahwa pakaian adat harus tetap ada dan lestari, karena kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikannya," tutup Krismono.
- P-APBD Surabaya Rp 8,9 Triliun Disahkan, Ketua DPRD: Ada Seragam Siswa MBR Gratis hingga Insentif RT/RW
- Petani Surabaya Panen 22,4 Ton Padi di Lahan Milik Pemkot
- Gubernur Khofifah: Mohon Doa dan Support untuk Mario Aji, Rider Kebanggaan Jatim
ikuti update rmoljatim di google news