Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memilih plesiran selama dua pekan ke Amerika dan Eropa dI tengah kondisi Garuda Indonesia yang terancam bangkrut. Sehrusnya Irfan mempersiapkan diri menghadapi gugatan PKPU di pengadilan niaga dan juga menghadapi kondisi keuangan yang sangat memprihatinkan.
- KPK Periksa Mantan Petinggi Garuda dan Pos Indonesia dalam Kasus TPPU Rafael Alun Trisambodo
- Utang Nepal Airlines Rp5,7 Triliun, Alvin Lie: Garuda Capai Rp142 Triliun
- Garuda Indonesia Didesak Akomodir Penggunaan Jilbab bagi Pramugari
Dalam surat terbuka mengatasnamakan Raindo Garuda yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir, Irfan Setiaputra berlibur bersama keluarga (istri, anak, mantan, dan kedua cucunya) ke Amerika dan Eropa selama 2 pekan, berangkat tanggal 30 September hingga pulang ke tanah air pada 16 Oktober 2021.
“Yang sangat memperhatikan lagi, rombongan Dirut Irfan Setiaputra dan keluarga seluruhnya di upgrade ke bisnis class. Padahal Dirut dan Istri menggunakan tiket gratis, sementara anak, mantunya membeli tiket class ekonomi promosi,” ungkap surat terbuka tersebut melansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (27/10).
Dalam surat itu, Irfan Setiaputra berdalih plesirannya untuk menghadiri acara IATA (The International Air Transport Association) Annual General Meeting & World Air Transport Summit 2021 yang diadakan dari tanggal 3 Oktober 2021 sampai dengan 5 Oktober 2021.
“Sesungguhnya rapat tersebut tidak perlu dihadiri oleh seorang Dirut, tetapi cukup saja dihadiri oleh Manager/Senior Manager karena rapat tersebut tidak begitu penting dibandingkan dengan Dirut menghadapi Perusahaan diambang kebangkrutan,” demikian antara lain isi dalam surat terbuka tersebut.
Oleh karena itu, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) harus melakukan audit atas penggunaan tiket tersebut, karena diduga selain biaya transportasi, ada biaya akomodasi (hotel) selama berlibur yang dibiayai oleh uang Perusahaan
“Apakah ini cermin dari seorang Dirut Garuda yang juga sebagai Tim Sukses Presiden Joko dan juga sebagai teman dekat dari Pramono Anung / Menseskab (Geng ITB) sehingga berani menari-nari di atas Perusahaan yang sudah diambang kebangkrutan. Kami Rakyat Indonesia, meminta perhatian Bapak Presiden Jokowi dan Bapak Menteri BUMN, untuk tidak membiarkan para bekas Tim Sukses seenaknya mengelola Garuda Indonesia yang sudah diambang kebangkrutan,” pungkas surat itu.
- KPK Periksa Mantan Petinggi Garuda dan Pos Indonesia dalam Kasus TPPU Rafael Alun Trisambodo
- Utang Nepal Airlines Rp5,7 Triliun, Alvin Lie: Garuda Capai Rp142 Triliun
- Garuda Indonesia Didesak Akomodir Penggunaan Jilbab bagi Pramugari