Nur Aziz Minta Proyek Pengendalian Banjir di Tuban-Bojonegoro Harus Dipercepat

Anggota DPRD Jatim Nur Aziz/ist
Anggota DPRD Jatim Nur Aziz/ist

Anggota DPRD Jatim, Nur Aziz meminta Pemerintah Pusat maupun Provinsi melakukan percepatan pelaksanaan sejumlah proyek pengendali banjir di wilayah Tuban dan Bojonegoro. 


Hal itu disampaikan Politisi PKB ini saat melakukan reses III Tahun 2021. Nur Aziz menyampaikan bahwa banyak warga yang mengeluhkan langkah pemerintah yang lamban dalam menyelesaikan sejumlah proyek.

Sejumlah proyek yang dimaksud yaitu penyelesaian Jabung Ring Dyke, Pembangunan Waduk Jadi hingga Percepatan pembangunan tanggul Bengawan Solo.

"Pembangunan Jabung Dyke sangat dibutuhkan masyarakat utamanya yang tinggal di tepian sungai Bengawan Solo. Mereka sangat terdampak banjir," ujarnya, Senin (1/11/2021).

Nur Aziz yang juga Anggota Komisi D ini membeberkan bahwa banjir yang terjadi menimbulkan kerugian, diantaranya kerusakan jalan dan bangunan hingga gagal panen. 

"Hal ini semakin menyulitkan masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai petani," ungkap Politisi PKB ini.

Padahal, lanjut Nur Aziz, wilayah Bojonegoro dan Tuban ini menjadi wilayah yang menjadi lumbung pangan Nasional. 

Banjir di bantaran Bengawan Solo, kata dia, disebabkan faktor curah hujan dan pengaturan buka tutup pintu air di daerah hulu Sungai Bengawan Solo. Ia menambahkan, keberadaan Waduk Jadi di Kecamatan Semanding diperlukan agar tidak terjadi banjir kiriman diseputaran Kecamatan Tuban, Semanding, dan Merakurak. 

"Apalagi kawasan Desa Jadi, Kecamatan Semanding, dan sekitarnya merupakan daerah tangkapan hujan," jelasnya.

Dengan demikian, sambung Nur Aziz, jika terjadi hujan deras di wilayah tersebut, akan menyebabkan banjir yang menggenangi Kecamatan Tuban, Semanding, Merakurak bahkan hingga kecamatan Jenu.