Transformasi Digitalisasi SPIL, Menjaring Mitra di Tengah 'Laut' Pandemi

Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net

Setahun, Bumi Pertiwi dilanda kasus pandemi Covid-19. Hempasan ‘badai’ virus itu mengakibatkan roda perekonomian di Indonesia terkikis laiknya batu karang yang dihantam ombak.


Bukan hanya perusahaan swasta yang ikut terdampak, Badan Usaha Milik Negara atau BUMN pun ikut terseret. Mau tidak mau aktivitas harus dihentikan. 

Akibatnya, tak sedikit di antara perusahaan yang harus merumahkan karyawan, bahkan, sebagian di antaranya gulung tikar.

Di titik inilah, perusahaan swasta, maupun BUMN dituntut ber-estafet untuk mengembalikan perputaran  roda perusahaan yang melemah.

Di titik ini pula, PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) mulai kembali mengatur 'nafas' perusahaan. Di tengah hempasan 'badai' pandemi ini, transformasi digitalisasi dilakukan SPIL untuk kembali menjaring mitra bisnis di tengah 'laut' pandemi.

Salah satu tantangan terberat yang dihadapi SPIL adalah pengiriman barang melalui laut. Sebab, angkutan laut masih mendominasi sarana pengiriman barang yang paling kompetitif, karena karakter Indonesia sebagai negara kepulauan. 

Lantas, langkah-langkah apa saja yang dilakukan SPIL untuk kembali bangkit?

Transformasi digitalisasi. Ya, inilah yang dilakukan SPIL. Untuk dapat bertahan di tengah gelombang pandemi, perusahaan pelayaran ini merilis SPIL PRIME. 

Konsumen yang menggunakan layanan SPIL PRIME akan mendapatkan beberapa keuntungan, seperti kepastian mendapat space kapal, kedatangan truk tepat waktu, jaminan kontainer siap pakai serta mendapatkan prioritas layanan di depo.

Selain memberikan jaminan pada beberapa fitur layanan, SPIL PRIME juga memberikan jaminan berupa money back guarantee dan pinalti berupa potongan biaya jika SPIL tidak dapat memenuhi komitmen dari apa yang dijanjikan.

Sejak diperkenalkan kepada konsumen di awal Juli 2021, layanan SPIL PRIME mendapatkan respon positif dari pelaku bisnis. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh makin tingginya volume pengiriman barang. 

Dalam pemanfaatan teknologi, SPIL berkolaborasi dengan DANA, yakni melakukan Application Programming Interface (API) Connection yang menghubungkan dua sistem dari masing-masing aplikasi untuk penukaran mySPIL points ke saldo DANA. 

Ini dilakukan sebagai bentuk pemberian pelayanan terbaik bagi penggunanya.

mySPIL Points ini merupakan sebuah reward yang diberikan SPIL untuk para pelanggan yang telah menggunakan mySPIL baik melalui aplikasi maupun website. 

Ada beberapa cara untuk pelanggan agar mendapatkan mySPIL Points. 

Contohnya, melakukan transaksi booking kontainer, membuat e-Shipping Instruction, membuat e-Delivery Order, mengajak rekan untuk membuat akun dan melakukan booking di mySPIL dengan menggunakan referral code dan lain-lain. 

mySPIL points yang telah terkumpul dapat ditukarkan kapan saja dengan berbagai macam mitra pilihan.

Inovasi untuk memudahkan pelanggan dalam bertransaksi khususnya dengan digitalisasi terus dilakukan, dimana fitur untuk pembelian segel kontainer baik dalam jumlah yang kecil dan besar.

Fitur ‘seal request’ pada aplikasi mySPIL ini diluncurkan pada akhir 2020. 

Terobosan ini mendapat respon yang cukup baik dari pelanggan SPIL. Pada kuartal pertama tahun 2021, tercatat pembelian segel kontainer via mySPIL mencapai lebih dari 60 persen  dari total pembelian segel di Surabaya. 

Sebagai fitur yang tergolong baru, hal ini dianggap cukup efektif untuk mempermudah customer agar tidak perlu lagi datang ke kantor SPIL untuk mengantri dan membayar segel. 

SPIL kemudian menggandeng beberapa platform digital seperti Tokopedia & Go-Tagihan. Selain dapat melakukan pembayaran via virtual account, pelanggan juga dapat membayar e-DO pada platform digital tersebut.

Masih di bidang teknologi, SPIL selaku perusahaan pelayaran yang kini meningkatkan digitalisasi, tak hanya diperuntukkan bagi pelanggan, melainkan bagi para karyawan. 

Sejak 2019, SPIL telah memiliki aplikasi yang diperuntukkan bagi pekerja mereka dengan nama SPILOrganizer.

Aplikasi ini adalah pengembangan dari SPILOrganizer yang sudah lebih awal berjalan untuk karyawan darat / kantor SPIL. SPILOrganizer Crew, adalah nama aplikasi tersebut. Memiliki beberapa fitur yang dikhususkan bagi para pelaut SPIL dengan intensitas penggunaannya ialah menu E-Learning.

Sesuai dengan namanya, E-Learning, adalah sebuah menu yang berisikan materi-materi training yang berhubungan dengan operasional kapal sesuai regulasi yang berlaku. 

Training ini bisa bersifat refreshment bagi para pelaut SPIL. Selain bertujuan sebagai pendalaman ilmu, diharapkan para pelaut bisa melakukan improvement. Setiap bulannya akan ada minimal empat kali training yang diperuntukkan bagi seluruh posisi di kapal tersebut.

Karena dirasa cukup efektif, pelaut SPIL bisa mempelajari materi baru dimanapun dan kapanpun. Terdapat peningkatan sebanyak 400 persen dibandingkan dengan awal triwulan tahun ini. Angka tersebut didapatkan dari perbandingan penggunaan training online dan training offline. 

Training ini akan dikaitkan ke program crew kapal sehingga semua data pelatihan tersimpan di setiap database crew dan mempermudah proses evaluasi pelaksanaan trainingnya.

Tak cukup di situ, untuk memudahkan dalam hal pembayaran dokumen bongkar muat, SPIL berkolabrasi dengan GoPay.

Pengguna layanan logistik  dapat membayar dokumen bongkar muat (Delivery Order) dengan mudah pakai GoPay lewat fitur GoTagihan. Integrasi sistem SPIL dan GoTagihan bertujuan memberikan alternatif kemudahan pembayaran e-DO (Delivery Order) yang dapat mendukung efisiensi operasional pengguna SPIL.