Pemerintah Kabupaten Madiun melalui dinas Pertanian dan Perikanan mulai melirik pengembangan budidaya pisang Cavendish untuk tujuan eskpor.
- Arum Sabil Desak Menteri Nadiem Cabut Kebijakan Tak Wajibkan Ekskul Pramuka
- Komitmen Wali Kota Eri terhadap Penanganan Stunting Berbuah Penghargaan dari Presiden RI di Hari Otoda 2024
- Kwarnas-Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12
Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan manggandeng PT Great Giant Pineapple (GGP) sebagai produsen pisang Cavendish.
"Kami kemarin ke Lampung selama 3 hari untuk penjajakan kerjasama dengan PT GGP sebagai produsen pisang Cavendish. Tujuannya nanti kita akan memaksimalkan hasil tanaman hortikultura khususnya pisang Cavendish ini di Kabupaten Madiun," kata Kabid Kelembagaan dan SDM Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun Sepi Imam Ropei kepada Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (27/2).
Sepi menjelaskan PT GGP merupakan salah satu perusahaan pengolahan pangan terbesar yang menerapkan konsep integrated farming, yakni memadukan perkebunan dan peternakan dalam siklus produksi berkelanjutan.
Selain itu, kerjasama yang dimaksud yang mana diterapkan di Kabupaten Madiun yakni mulai dari penyediaan bibit pisang menggunakan teknologi kultur jaringan, pendampingan, hingga pemasaran.
"Di sana selain diperlihatkan pabrik pengolahannya, kami juga diajak melihat kerjasama kemitraan antara kelompok tani disana dengan PT GGP," ujarnya.
Sebagai embrio Dinas Pertanian dan Perikanan kabupaten Madiun akan menyediakan lahan seluas 4 hingga 5 hektar untuk pengembangan budidaya pisang Cavendish.
Ia menuturkan, pisang sebagai salah satu komoditi hortikultura sangat menjanjikan. Bisa meningkatkan pendapatan masyarakat, apabila produk yang dihasilkan sesuai standar pasar.
Karena itu, ada dua yang menjadi target dalam program ini, yakni untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal dan pasar global atau ekspor.
Sebagai tindak lanjut kunjungan ke PT GGP bersama perwakilan petani milenial, maka pada Kamis pekan ini akan dilaksanakan pertemuan dengan petani milenial dan para Poktan.
"Nanti hari Kamis ini kita akan mengumpulkan para petani milenial dan poktan sebagai tindak lanjut hasil kunjungan ke PT GGP untuk," pungkasnya.
- Arum Sabil Desak Menteri Nadiem Cabut Kebijakan Tak Wajibkan Ekskul Pramuka
- Komitmen Wali Kota Eri terhadap Penanganan Stunting Berbuah Penghargaan dari Presiden RI di Hari Otoda 2024
- Kwarnas-Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12