Efektivitas belajar dan pembelajaran di sekolah, salah satunya ditentukan oleh media pembelajaran yang dimanfaatkan atau dikembangkan. Guna meningkatkan kualitas belajar dan pembelajaran, tim Dosen Fakultas Teknik UNESA melatih siswa dan guru membuat dan menerapkan aplikasi berbasis augmented reality sebagai media pembelajaran di SMKN 3 Bondowoso pada Agustus 2021 lalu.
- Buat Jejaring untuk Alumninya, IKA FEB UNESA Kukuhkan diri dengan Lakukan MoU bersama Pemprov Jatim
- Gubernur Khofifah Optimistis Jatim Kembali Boyong Piala Presiden Kejurnas Wushu 2022
- KSH Curhat Soal Air PDAM, Wali Kota Eri Cahyadi Sigap Beri Solusi
Baca Juga
Ketua Pelaksana, Drs Bambang Sujatmiko,M.T, menyatakan, kegiatan tersebut mulai direncanakan sekaligus analisis kebutuhan sejak April 2021. Kemudian sosialisasi, kerja sama, pelatihan dan pembahasan hasil dalam bentuk seminar dilakukan pada Oktober 2021.
Selama pelatihan, siswa dan guru di sekolah tersebut mendapatkan teori cara membuat aplikasi media pembelajaran berbasis AR dan manfaatnya dalam pembelajaran.
Kemudian, juga praktek langsung pembuatan media pembelajaran dengan aplikasi Assemblr serta simulasinya.
Assemblr merupakan aplikasi android berbasis augmented reality yang bisa digunakan dan dikembangkan untuk kebutuhan pembelajaran, sehingga belajar dan pembelajaran semakin efektif dan inovatif.
Dalam aplikasi tersebut, siswa dan guru bisa menjadi editor serta dapat membuat kontek edukasi baik untuk kebutuhan sekolah sendiri maupun untuk dimanfaatkan guru dan siswa sekolah lain.
“Dalam aplikasi itu juga ada objek 3D yang dapat digunakan dalam mengembangkan materi belajar,” tuturnya.
Tujuan pelatihan tersebut, yaitu siswa dan guru SMK mampu memproduksi dan menggunakan media pembelajaran berbasis AR untuk kebutuhan belajar dan pembelajaran di sekolah. Dengan begitu, media pembelajaran semakin variatif dan pembelajaran bisa semakin berwarna dan bermakna.
Menurut, Setya Chendra Wibawa, pembelajaran di sekolah, juga perlu diarahkan ke pengenalan, pemanfaatan dan produksi aplikasi berbasis android dengan memanfaatkan platform yang sudah banyak tersedia di jagat internet. Baik itu untuk kebutuhan belajar maupun untuk kebutuhan yang lainnya. Sebab, kompetensi tersebut, merupakan salah satu dari kompetensi yang dibutuhkan abad ini.
“Semoga siswa dan guru semakin kreatif memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran yang efektif dan bermakna,” harapnya.
Pelatihan yang merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarkat itu atas inisiasi Setya Chendra Wibawa, S.Pd., M.T. sebagai ketua dan Drs. Bambang Sujatmiko, M.T., Bonda Sisephaputra, S. Kom., M. Kom., sebagai anggota. Di lapangan, mereka dibantu Rara Kirana Aisyah Anwar, Shelma Imara Bakir, Nurun Decerachmi Emba dan Irma Mustafidah. adv
- Ridwan Kamil Dinilai Tidak Bijak Saat Respons Kritikan Warganet
- Guru Dipecat Usai Mengkritik, Ridwan Kamil: Cukup Diingatkan Saja, Tidak Usah Diberhentikan
- Dispendik Bondowoso Larang Siswa SD dan SMP Kunjungi Wisata di Luar Kabupaten