Soal Pertemuan Mega-Prabowo, Jazilul Fawaid: PKB Tidak Mau Berkoalisi dengan yang Kalah

Di sela pelantikan Andika Perkasa Panglima TNI, Mega didampingi Puan Maharani bertemu Prabowo Subianto di Istana Negara/Repro
Di sela pelantikan Andika Perkasa Panglima TNI, Mega didampingi Puan Maharani bertemu Prabowo Subianto di Istana Negara/Repro

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai partai yang dilahirkan ormas Nahdlatul Ulama (NU) tengah gencar mempromosikan sosok Ketua Umumnya Abdul Muhaimin Iskandar menjadi calon presiden (Pilpres).


Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid menyampaikan bahwa partainya akan konsisten mendorong Cak Imin untuk maju menjadi calon presiden.

"Ya PKB tetap, temen-teman yang ada di daerah semua masih mendorong, berharap Gus Muhaimin tetap maju menjadi Capres,” ucap Jazilul di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Senin (22/11).

Saat disinggung mengenai pertemuan Prabowo dan Megawati di Istana Negara, Jazil menyampaikan bahwa saat ini PKB sedang solid dan fokus menaikkan posisi legislatif.

Pria yang juga Wakil Ketua MPR RI ini menyatakan belum berminat menyatakan sikap apakah bergabung ke koalisi PDIP dan Gerindra atau yang lainnya.

"Hari ini PKB solid. Semua jajaran. Berjuang untuk menaikkan kursi legislatif. Dan juga menang di pilpres. Karena apa, karena ada coattail effect (efek ekor jas). Jadi PKB juga tidak mau ketinggalan. Jangan sampai nanti tidak ada tokoh di situ, suara PKB turun,” katanya.

Ia mengakui, sebagai bagian dari koalisi pemerintahan Joko Widodo, PKB intensif membangun komunikasi politik dengan PDIP Dan Gerindra.

"Jadi tentu tetap berkomunikasi. Tapi untuk 2024 mungkin beda cara komunikasinya. Karena harus memasangkan, calonnya siapa, agendanya apa. Kemungkinan menang seperti apa,” katanya.

Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Gresik-Lamongan, Jawa Timur ini menegaskan bahwa PKB akan berkoalisi dengan partai yang besar dan menang dalam setiap pemilu.

“Yang jelas PKB tidak mau berkoalisi dengan yang kalah gitu lah,” tutupnya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.