Bagi Aktivis Tionghoa, Jokowi Akan Dikenang Jika Presidential Threshold Lenyap

Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak), Lieus Sungkharisma/RMOL
Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak), Lieus Sungkharisma/RMOL

Presiden Joko Widodo harus mulai fokus terhadap isu tertentu dalam menyelesaikan sisa jabatan tiga tahun ke depan agar bisa meninggalkan warisan yang baik kepada rakyat Indonesia.


Aktivis Tionghoa yang juga Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak), Lieus Sungkharisma mengurai, setidaknya ada tiga hal yang harus menjadi fokus Presiden Jokowi.

Pertama, menurunkan elektoral treshold untuk pemilihan presiden dari 20 persen menjadi nol persen. Kedua, fokuskan lembaga KPK untuk menindak korupsi di tiga instansi penegak hukum, yakni kepolisian, kejaksaan, dan kehakiman.

Ketiga, masih kata Lieus, adalah komitmen pemberantasan mafia tanah.

“Kalau elektoral treshold presiden menjadi 0 persen, maka bukan hanya partai politik yang happy, tapi semua rakyat Indonesia senang. Karena setiap warga negara yang berpotensi menjadi pemimpin mendapat peluang untuk maju sebagai presiden,” kata Lieus, diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (3/12).

Dengan PT 0 persen, maka tokoh-tokoh bangsa yang selama ini tak mendapat kesempatan tampil bisa maju. Itu artinya, kata dia, peluang rakyat untuk mendapat pemimpin yang baik menjadi lebih banyak.

Untuk penindakan rasuah, Presiden Jokowi juga harus memberi perhatian agar institusi kepolisian, kejaksaan dan kehakiman benar-benar bersih dari praktik korupsi.

“Kalau polisinya bersih, jaksanya bersih, hakimnya bersih, saya yakin praktik korupsi akan hilang di negeri ini. Sebab tak ada lagi peluang siapapun melakukan kongkalikong atau jual beli hukum,” tegasnya.

Keberadaan mafia tanah juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Mafia tanah tidak hanya menguasai ribuan hektare tanah di Indonesia, melainkan juga telah merampok tanah rakyat karena keserakahannya.

“Ini tidak bisa dibiarkan. Presiden Jokowi harus mengambil tindakan tegas, bukan hanya ngomong doang. Jadi tiga hal ini harus jadi fokus Jokowi jika ingin meninggalkan legacy yang baik dan dikenang sebagai presiden berjasa besar," tandasnya.