Perombakan kabinet atau reshuffle tidak akan bisa menyelamatkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo, yang mulai tidak dipercaya rakyat. Baik itu dalam penanganan pandemi maupun pemulihan ekonomi.
- Kran Calon Presiden Independen Perlu Dibuka Untuk Meminimalisir Dominasi Partai Besar
- Konsolidasi dengan KIM, DPC Gerindra Surabaya Bidik Suara Milenial dan Gen-Z untuk Kemenangan Prabowo-Gibran
- Hasil Konferda, Projo Jatim Dukung Prabowo-Gibran Di Pilpres 2024
Begitu kata Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menanggapi isu perombakan kabinet yang menguat jelang Rabu Pon pada 8 Desember nanti. Rabu Pon sendiri merupakan hari yang selalu digunakan Presiden Jokowi untuk merombak kabinet.
"Soal reshuffle pakai hitung-hitungan Rabu Pon, itu urusan Jokowi kali ya. Tapi apakah mampu menyelamatkan Jokowi?” tanyanya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (5/12).
Muslim Arbi juga ragu kehadiran PAN dalam koalisi Jokowi bisa mengubah citra pemerintah menjadi lebih baik.
Menurutnya, PAN akan seperti partai lain yang gagal memberi kontribusi nyata bagi pemerintah dalam mensejahterakan rakyat.
"Seberapa besar PAN beresi persoalan yang ada? Apakah PAN itu semacam dewa penyelamat? Wong partai-partai yang dapat jatah di kabinet selama ini juga tidak mampu berbuat banyak untuk perbaiki negeri ini kok," pungkas Muslim.
- Wacana Pergantian Kepala BIN Jelas Bermuatan Politis
- MK Anulir Hak Impunitas UU Corona, Pakar Hukum: Sesuai Prinsip Persamaan di Depan Hukum
- Bertemu di Bandara Halim, Khofifah ucapkan Selamat kepada Prabowo Subianto Menang Telak di Quick Count