Wacana pergantian Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dianggap memiliki alasan politis. Salah satunya mengamankan Pilpres 2024 untuk capres tertentu.
- Jika Menang Pilpres 2024, Mahfud MD: Saya Tidak Akan Membuang Reputasi
- Usulan Sri Mulyani Soal PMN Berbentuk Barang, Rocky Gerung: Negara Tidak Punya Uang
- 897 WNI Berhasil Dievakuasi dari Khartoum Sudan
Demikian analisa dari Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah melansir Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Selasa (7/11).
"Wacana pergantian kepala BIN miliki banyak alasan politis, di antaranya soal menghadapi Pemilu," kata Dedi.
Menurutnya, tidak ada urgensi apapun mengganti posisi Budi Gunawan (BG). Terlebih, lanjut Dedi, BG belum memiliki track record buruk selama menjadi Kepala BIN.
"Tetapi Budi Gunawan sejauh ini tidak miliki masalah dengan Jokowi, bahkan Jokowi sering menggunakan data BIN untuk klaim pemahamannya soal situasi politik tanah air," pungkasnya.
Sebelumnya, marak diberitakan mengenai wacana pergantian Kepala BIN. Dua nama yakni Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Laksamana TNI Yudo Margono ramai disebut-sebut bakal menggantikan BG.
- Hina Nabi Muhammad, MUI Desak Pemerintah India Minta Maaf
- Bawaslu Jember Temukan Ratusan Surat Suara dan Kotak Suara yang Jadi Bubur.
- Soal Susu Gratis, TKN: Tak Ada Putusan Bawaslu Sebut Gibran Langgar Aturan
ikuti update rmoljatim di google news