Konsolidasi dengan KIM, DPC Gerindra Surabaya Bidik Suara Milenial dan Gen-Z untuk Kemenangan Prabowo-Gibran 

Konsolidasi KIM di Surabaya
Konsolidasi KIM di Surabaya

DPC Gerindra Surabaya mengelar rapat konsolidasi dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Kota Surabaya untuk menggarap ceruk suara milenial dan Gen-Z yang menjadi fokus  memenangkan pasangan Prabowo-Gibran di kota Pahlawan.


Gerindra Surabaya menggelar rapat terbatas dengan partai pendukung Prabowo-Gibran diantaranya Golkar, PAN,PSI, partai Gelora, partai Demokrat, PBB, partai Gelora, dan partai Prima di hotel Santika Surabaya, Rabu (22/11).

Dari hasil rapat tersebut, Ketua DPC Gerindra Surabaya Cahyo Harjo Prakoso diusulkan menjadi ketua tim kampanye daerah kota Surabaya, namun dia menyerahkan sepenuhnya kepada keputusan pimpinan pusat partai yang tergabung dalam KIM.

"Ini usulan. Usulan ini akan kami sampaikan ke pimpinan, baik provinsi maupun pusat, bagaimana keputusan pusat akan kami tindaklanjuti. Prinsipnya siapapun yang menjadi Ketua TKD, kami yang juga diusulkan sebagai Ketua TKD, bukan menjadi komando sentralistik, namun kami di KIM equal. Sama antara satu dengan yang lain, memiliki potensi, porsi, dan posisi yang sama. Ini hanya sebagai wadah untuk mengharmonisasikan pergerakan," terang Cahyo yang juga caleg DPRD Provinsi Jatim dari dapil Surabaya.

Cahyo pun tak terlalu mempersoalkan siapa yang bakal dijadikan ketua TKD Kota Surabaya. Baginya yang penting adalah memenangkan pilpres dan pileg 2024 bersama partai koalisi.

"Hari ini kami dari KIM yang mengusung Prabowo-Gibran melakukan silaturahmi. Ada dua hal penting yang menjadi konsen kita bersama. Yakni, bagaimana membentuk formatur TKd di Surabaya yang berbasis pemenangan untuk Prabowo-Gibran. Kedua, tidak hanya sukses pilpres, KIM juga sepakat untuk meraih kesuksesan di Pileg 2024. Kami berkomitmen untuk sama-sama, bergotong royong, berkolaborasi, sama - sama memenangkan Pileg dan Pilpres," ujar Cahyo.

Cahyo menyebut, KIM Kota Surabaya  akan memaksimalkan potensi internal dari tiap partai pendukung sebagai strategi memenangkan Prabowo-Gibran.

"Sebab potensi partai koalisi sangat lengkap, baik Gerindra, Golkar, Pan, Gelora, Prima, PBB Demokrat, maupun PSi. Ini memiliki potensi ceruk dan basis suara masing-masing, ini yang akan kami maksimalkan. Kalau mengacu hasil pemilu legislatif 2019, kita sudah selesai. Kita bisa meraih kemenangan kalau asumsi suara disamakan. Tapi memang ada tantangan perubahan di lapangan. Kami optimis, perubahan itu adalah peningkatan untuk kemenangan Prabowo-Gibran," tegasnya.

Cahyo pun menjelaskan, mengapa KIM kota Surabaya menyasar pemilih pemula sebagai fokus kampanye yang akan dimulai 28 November 2024, karena 52 persen pemilik suara adalah Gen-Z dan milenial.

"Yaitu 17-42 tahun. Inilah yang akan menjadi konsen kita. Karenanya dalam susunan formatur TKD, kami tak hanya melibatkan tokoh yang memiliki gagasan namun kami juga sepakat untuk memasukkan tokoh muda seperti yang sudah dilakukan Paslon Prabowo-Gibran akan kami tampilkan. Kami juga berfokus pada tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat yang ada di Surabaya. Kita tahu di beberapa wilayah ada patron tertentu soal pemilih, ini yang menjadi konsen kami," urainya.

Di tempat yang sama, Ketua DPD Golkar Surabaya Arif Fathoni yang diusulkan sebagai ketua dewan pengarah TKD Surabaya

menjelaskan, bahwa KIM punya cawapres anak muda yang menjadi satu-satunya calon pemimpin negara dari kalangan pemuda. Sehingga sesuai jika dalam rapat konsolidasi ini mengusulkan Cahyo jadi ketua TKD Surabaya.

"Di samping Ketua Gerindra Surabaya, beliau juga mewakili semangat anak muda. Kita kan punya Cawapres anak muda. Saya pikir tadi partai politik pengusung Prabowo - Gibran menjadi Ketua TKD, disamping memiliki kompetensi untuk mengatur ritme pemenangan, Mas Cahyo juga mewakili semangat anak muda sebagaimana semangat yang ditunjuk Wakil Presiden yang kita miliki," tuturnya.

Fathoni pun optimis, TKD Kota Surabaya dapat merealisasikan perolehan target suara dari pemilih Gen-Z dan milenial karena KIM memiliki pasangan pemimpin yang saling melengkapi dan dibutuhkan Indonesia ke depannya dan memahami kondisi geopolitik global.

"Prabowo-Gibran adalah pasangan pemimpin yang dibutuhkan Indonesia, satu-satunya paslon yang punya komitmen melanjutkan keberhasilan Pak Jokowi, yang kedua kita juga menghadapi pemilu di depan kondisi geopolitik yang tidak menentu. Makanya, saya sebut paket komplit. Satu-satunya memahami tentang kondisi geopolitik global, bagaimana mendorong kepentingan bangsa Indonesia di tengah percaturan politik global, itu sudah ditunjukkan pak Jokowi," jelasnya.

Disamping memahami geopolitik global, Fathoni meyakini Prabowo memiliki genetik yang hampir sama dengan Prabowo sedangkan tampilnya Gibran sebaga cawapres memiliki nilai tersendiri di pemilu 2024.

"Saya yakin genetik Pak Prabowo 11-12 sama Pak Jokowi. Sama-sama paham soal geopolitik global. Mas Gibran merupakan anak muda yang berani tampil," pungkasnya.