Inggris Laporkan Satu Kematian Pertama karena Varian Omicron

Ilustrasi / net
Ilustrasi / net

Inggris melaporkan satu kasus kematian karena varian Omicron di tengah penyebaran virus corona yang belum juga mereda di negara itu. Kabar ini disampaikan langsung Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Senin (13/12).


Kematian pertama karena Omicron tidak boleh dianggap enteng, menurut menteri. Menambahkan bahwa kematian itu akan menjadikan Inggris lebih ketat lagi dalam menerapkan langkah-langkah pembatasan. Liburan Natal dan Tahun Baru tidak menyurutkan langkah pemerintah untuk terus mengawal aturan yang diberlakukan.

Setelah langkah-langkah nasional yang ketat diberlakukan pada minggu imi, Boris Johnson mengatakan dia akan "mengambil langkah apa pun yang diperlukan untuk melindungi kesehatan masyarakat".

Kekhawatiran meningkat di antara para ilmuwan dan di Whitehall bahwa varian Omicron dapat segera menjadi strain Covid yang dominan, melemahkan pertahanan yang ditawarkan dua vaksin terhadap virus tersebut.

Sejak negara itu mendeteksi kasus Omicron pertamanya pada akhir November, Johnson telah memberlakukan tindakan anti-virus yang lebih keras.

Pada Minggu pekan lalu, Johnson uga mengimbau masyarakat untuk mendapatkan suntikan booster agar pelayanan kesehatan tidak kewalahan.

"Mutasi baru ini, menyebar pada tingkat fenomenal," terang Sekretaris kesehatan Inggris, mengatakan bahwa varian Omicron sekarang menyumbang hampir 44 persen dari semua infeksi Covid-19 di London.

Dia menambahkan varian yang sangat menular akan menjadi strain dominan di ibu kota dalam waktu 48 jam.

Ketika Inggris mengkonformasi kasus Omicron pertama, hal yang sama juga dilaporkan pemerintahan China yang mencatat kasus pertamanya pada hari Senin di kota pelabuhan utara Tianjin.