Level 1 PPKM, Aksi Donor Darah di Banyuwangi Mulai Menggeliat

Aksi donor darah masal di Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, Banyuwangi/RMOLJatim
Aksi donor darah masal di Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, Banyuwangi/RMOLJatim

Aktifitas sosial di Kabupaten Banyuwangi kini mulai menggeliat, salah satunya aksi donor darah. Hal itu seiring status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Banyuwangi yang masuk level 1, sejak pekan lalu.


Warga yang gemar berdonor terlihat antusias dan menunjukkan tren meningkat. Sementara, capaian vaksinasi di Banyuwangi telah mencapai lebih dari 70 persen, sehingga dapat menjadi pemantik antusiasme pendonor.

"Sekarang sudah banyak yang vaksin, kasus covid di Banyuwangi melandai. Bahkan tidak ada. Jadi bisa kembali semangat berdonor," kata Almalinda Nazarina, seorang peserta donor massal di Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, Banyuwangi, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (15/12).

Saat masih ada kasus aktif Covid-19, perempuan 17 tahun itu mengaku memiliki kekhawatiran untuk menyumbangkan darahnya.

"Aksi donor di rumah dr Khusnul Imamah ini digelar rutin. Sekarang ini pendonor bertambah banyak sejak pandemi menurun," katanya.

Aksi donor darah masal itu dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, sehingga setiap warga akan dicek suhu badan, diminta tetap bermasker, dan menjaga jarak.

Usai donor darah, para pendonor dapat menikmati jamuan makan sehat yang telah disiapkan. Di lokasi, juga disediakan hiburan musik.

"Semoga dengan kondisi seperti ini banyak warga yang berdonor, sehingga bisa membantu kebutuhan darah di Banyuwangi," sebut Almalinda yang mengaku baru dua kali mengikuti aksi donor darah ini.

Animo pendonor yang tinggi itu menjadi penyemangat petugas PMI Banyuwangi. Dikatakan Agus Supratman, bahwa undangan donor darah masal terus berdatangan. Bahkan, dalam satu hari Unit Transfusi Darah PMI harus mengunjungi dua tempat sekaligus.

"Pendonor mulai banyak lagi yang semangat, tidak perlu khawatir karena pandemi melandai," kata petugas PMI itu.

Dalam setiap pelaksanaan, PMI Banyuwangi selalu mengingatkan kepada pihak yang mengundang serta para pendonor agar tetap disiplin prokes. Salah satunya, menghindari kerumunan dan tetap mengenakan masker.

Menggeliatnya aksi donor darah masal itu membuat stok darah di PMI Banyuwangi relatif normal, sehingga dapat memenuhi kebutuhan darah masyarakat yang membutuhkan.

Sementara, dr Khusnul Imamah yang rumahnya dijadikan tempat donor darah masal itu mengaku, pada awal Pandemi Covid-19 semangat donor darah warga cenderung turun. Namun, saat covid melandai antusiasme masyarakat mulai normal.

"Awal dulu yang donor sekitar 40 orang. Terus bertambah menjadi 60 hingga 120 orang," kata dr Khusnul.

Aksi donor darah masal itu, dilaksanakan secara rutin, yakni setiap 60 hari. Aksi sosial itu, kata dia, tersebar dari mulut ke mulut, sehingga terdapat peningkatan jumlah peserta donor pada pelaksanaan berikutnya.

Kegiatan swadaya ini awalnya ada dukungan dari ibu-ibu tetangga. Karena harus ke Kota Banyuwangi bila ingin berdonor.

"Lumayan jauh kalau mau donor. Akhirnya, diputuskan menggelar aksi donor darah masal rutin ini," tandasnya.