Beredar Info Hoax MA Menangkan Faida-Vian di Pilkada Jember 2020

Foto surat berkop resmi Bawaslu Jatim/repro
Foto surat berkop resmi Bawaslu Jatim/repro

Beredar informasi viral di media sosial foto surat resmi berkop Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jatim. Informasi tersebut viral dan diunggah oleh beberapa warganet, diduga pendukung salah satu kandidat pada Pilkada Jember 2020 lalu. 


Isinya foto surat berkop resmi Bawaslu Jatim itu adalah undangan kepada pasangan calon Bupati dan calon wakil Bupati Faida-Fian tentang sosialisasi hasil putusan Mahkamah Agung. Dalam undangan tersebut, tertera pelaksanaan  sosialisasi akan digelar pada Rabu (22/12).  

Adapun Isi surat itu menerangkan bahwa MA menyatakan telah terbukti ada kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif (TSM). Narasi berikutnya seolah-olah MA akan membatalkan hasil Pilkada 2020 lalu yang dimenangkan Hendy-Firjaun dan kemudian memerintahkan KPU Jember untuk melantik Faida-Vian. 

Anggota Bawaslu Jatim, Nur Elya Anggraini, saat dikonfirmasi menegaskan bahwa surat palsu alias hoax. Sebab, Bawaslu belum pernah mengeluarkan surat tersebut. 

"Kami tidak pernah mengeluarkan surat semacam itu. Kami juga tidak pernah menerima surat permohonan dari KPU Kabupaten Jember," ucap Ely dikutip Kantor Berita RMOLJatim saat dihubungi melalui telepon selulernya, Rabu (22/12).

Dia menjelaskan, sejak pagi pihaknya menerima pertanyaan tersebut. Pihaknya sudah cek di internal Bawaslu Jatim dan memastikan tidak pernah mengeluarkan surat tersebut. 

"Format surat itu juga tidak sesuai dengan yang berlaku di Bawaslu," kata mantan wartawan Prosalina FM Jember ini. 

"Yang terpenting lagi, bahwa kami tidak memiliki kegiatan apapun, pada hari, tanggal dan jam tersebut," sambungnya. 

Karena itu, dia mengajak masyarakat untuk mewaspadai hoaks serta tidak mudah menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya. Jika menerima informasi yang tidak jelas, sebaiknya dikonfirmasi kepada sumber yang kredibel, bisa ke Bawaslu atau KPU setempat.

"Jangan mudah menyebarkan apalagi menjadi produsen hoaks dan jangan mudah menjadi konsumen hoaks," pungkasnya.