Ditengah Pandemi Covid-19, Realisasi Pendapatan APBD Jatim 2021 Tertinggi Nasional

Foto repro/ dok hms
Foto repro/ dok hms

Meski masih berada di situasi pandemi Covid-19, realisasi pendapatan APBD Jawa Timur 2021 menempati peringkat pertama nasional yakni mencapai 103,97 persen. Dari target pendapatan sebesar Rp32,9 trilyun, sampai dengan 31 Desember 2021 telah terealisasi sebesar Rp34,2 trilyun.


Peringkat kedua ditempati Provinsi Gorontalo sebesar 102,28 persen. Sedangkan peringkat ketiga ditempati Provinsi Jawa Barat yakni sebesar 102,07 persen. 

"Hal ini patut kita syukuri, karena ditengah pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir kesadaran masyarakat untuk membayar pajak sangat baik," ungkap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Rabu (5/1).

Khofifah selanjutnya merinci realisasi pendapatan daerah Provinsi Jawa Timur yaitu : 

(1) Pendapatan Asli Daerah (PAD), ditargetkan sebesar Rp17,1 trilyun terealisasi sebesar Rp18,9 trilyun atau 110,50%, terdiri dari : 

A. Pajak Daerah ditargetkan sebesar Rp14,2 trilyun terealisasi sebesar Rp15.4 trilyun, atau 108,25% dengan rincian :

a. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) ditargetkan sebesar Rp6,4 trilyun terealisasi sebesar Rp6,8  trilyun  atau 107,41%;

b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) ditargetkan sebesar Rp3,1 trilyun terealisasi sebesar Rp3,8 trilyun  atau 120,86%;

c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) ditargetkan sebesar Rp2 trilyun terealisasi sebesar Rp2,2 trilyun atau 108,99%;

d. Pajak Air Permukaan (PAP) ditargetkan sebesar Rp30 milyar terealisasi sebesar Rp38,4 milyar atau 128,03%;

e. Pajak Rokok (PR) ditargetkan sebesar Rp2,5 trilyun terealisasi sebesar Rp2,4 trilyun atau 94,20%.

B. Retribusi Daerah ditargetkan sebesar Rp110,3 milyar terealisasi sebesar Rp110,6 milyar  atau 100,33%;

C. Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan ditargetkan sebesar Rp404,5 milyar terealisasi sebesar Rp408,6 milyar  atau 101,03%;

D. Lain-lain PAD Yang Sah ditargetkan sebesar Rp2,3 trilyun terealisasi sebesar Rp3 trilyun atau 126,45%

(2) Pendapatan Transfer ditargetkan sebesar Rp15,6 trilyun terealisasi sebesar Rp15,1 trilyun atau 97,12%

(3) Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah ditargetkan sebesar Rp200,2 milyar terealisasi sebesar Rp151 milyar atau 75,45%.

Dari ketiga sumber pendapatan daerah tersebut, lanjut Khofifah, PAD Jawa Timur mampu memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada tahun anggaran 2021, yaitu sebesar 55,23%.

Sementara belanja daerah, kata dia, dalam Perubahan APBD tahun anggaran 2021 direncanakan sebesar Rp36,6 trilyun, terealisasi sebesar Rp33,7 trilyun atau 92,14% yang terdiri dari belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga serta belanja transfer. 

"Saya berharap realisasi pendapatan daerah yang cukup strategis  ini dapat dibarengi peningkatan belanja daerah yang bersifat produktif, sehingga diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi daerah diberbagai sektor” imbuhnya. 

Khofifah optimistis dengan semakin melandainya kasus Covid-19 di Jawa Timur, ditambah tingkat vaksinasi yang terus meningkat maka pemulihan ekonomi di Jawa Timur dapat berjalan lebih cepat dan progresif.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news