Kunjungi Bondowoso, Kemenkumham Desak Pemkab Patenkan Kekayaan Intelektual

Bupati Salwa saat terima kunjungan Kemenkumham di pendopo/RMOLJatim
Bupati Salwa saat terima kunjungan Kemenkumham di pendopo/RMOLJatim

Potensi alam dan salah satu produk lokal yang dimiliki kabupaten Bondowoso tercatat salah satu terbaik di Jawa timur.


Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI menilai, salah satu produknya adalah kopi dan tape.

Bupati Bondowoso Drs. KH Salwa Arifin menguraikan bahwa tahun 2022 Pemkab Bondowoso memprioritaskan peningkatan kualitas pelayanan publik dan perlindungan masyarakat serta mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.

"Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang sehat, meningkatkan keberdayaan masyarakat untuk penanggulangan kemiskinan meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (12/1).

Adapun, beberapa program yang telah dilaksanakan pemerintah untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat adalah, sinergitas Ijen Geopark, pengembangan sarana prasarana pariwisata dan desa wisata.

"Dan pengembangan kawasan agropolitan meliputi kawasan peternakan," lanjutnya. 

Selain itu, Pemkab Bondowoso juga melakukan revitalisasi kopi rakyat dan program Bondowoso Pertanian Organik (Botanik), pemberdayaan buruh tani berupa bantuan langsung tunai, pengelolaan pasar berstandar SNI, fasilitasi investasi, calon pekerja migran Indonesia dan pelatihan ketenagakerjaan, pengembangan industri, koperasi bantuan UMKM dan pelatihan e-commerce.

PLT. Dirjen Kekayaan Intelektual sekaligus Inspektur Jenderal Kemenkumham RI, Ir. Razilu, M.Si., mendorong setiap pemerintah daerah terutama di Jatim agar membangun perekonomian berbasis kekayaan intelektual.

"Ada merk kolektif yang digunakan oleh seluruh pelaku usaha dalam jenis produk yang sama. Misalnya kopi, tempe atau kerajinan yang lainnya," tuturnya.

Kemudian, pihaknya juga menghendaki adanya IT Clinic sebagai tempat konsultasi dan informasi bagi masyarakat terkait kekayaan intelektual. " Di Jawa Timur sudah ada lima Bakorwil," sambungnya.

Bahkan, Kemenkumham juga mendorong Pemkab Bondowoso untuk membangun swalayan atau toko yang khusus menjual produk-produk khas Bondowoso. 

" Sebenarnya harapan kita tiap kabupaten/kota punya merk kolektif sendiri-sendiri," pungkasnya.