Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di Kota Surabaya berjalan dengan aman dan lancar.
- IDAI Sarankan Anak Wajib Divaksin untuk Hindari Varian Baru saat PTM
- Terus Dievaluasi, PTM 100 Persen di Surabaya Tunggu PPKM Level 1
- PTM Kembali Dibuka, Wali Kota Malang Pastikan Berjalan Lancar
Bahkan juga mendapat persetujuan dari wali murid atau orang tua siswa. Hal ini terlihat dengan diikuti sekolah dengan total sebanyak 661 sekolah. Yakin 285 SD Negeri dan 376 SD Swasta.
"Untuk tingkat SMP, ada sebanyak 331 sekolah dengan 63 SMP Negeri dan 268 SMP Swasta," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (12/1).
Sedangkan untuk tingkat SD, Yusuf menerangkan, pelaksanaan PTM 100 persen belum bisa dilaksanakan secara penuh, karena masih ada sebagian siswa yang belum mengikuti vaksinasi Covid-19 untuk usia 6-11 tahun.
Ditambah, adanya penyesuaian terhadap siswa yang memiliki penyakit penyerta (komorbid).
"Sedangkan untuk swab test acak atau sampling itu mengikuti kondisi dan akan didampingi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes). Minimal nanti dilakukan per wilayah, untuk pelaksanaanya akan kami koordinasikan lebih lanjut dengan Dinkes," terangnya.
Pada pelaksanaan PTM 100 persen di Kota Surabaya, Yusuf mengaku akan tetap melakukan pengawasan dan antisipasi di lingkungan sekolah.
Salah satunya adalah meminta peran dari para tenaga pengajar, untuk memperhatikan dan memahami kondisi setiap siswanya.
"Anak itu terlihat dari perilakunya setiap hari, contohnya biasanya lincah tapi kok tidak lincah. Jadi terlihat dari kondisi fisik tersebut, maka guru harus mengetahui hal itu," kata dia.
Oleh karena itu, Yusuf meminta kepada setiap sekolah untuk membuat suasana proses belajar mengajar menjadi menyenangkan.
Seperti dengan memberikan relaksasi kepada para siswa.
"Untuk SD/SMP bisa melakukan relaksasi dalam bentuk yang lainnya, misalnya senam. Karena relaksasi itu harus menyenangkan," ungkap dia.
Selanjutnya, terkait evaluasi pelaksanaan PTM 100 persen di Kota Surabaya, Yusuf mengaku bahwa pihaknya akan segera melakukan rapat koordinasi dengan Dinkes dan Pakar Epidemiologi, terkait perkembangan PTM 100 persen.
"Kami akan terus melakukan yang terbaik untuk anak-anak di Kota Surabaya," pungkasnya.
- Peringati Hardiknas 2024, Pemkot Surabaya Tampilkan Seni Budaya Para Pelajar
- Nobar Piala Asia U-23 Indonesia Vs Irak di Stadion G10N, Pedagang Asongan Dipersilakan Masuk Berjualan
- Jelang Peringatan Hari Buruh, Wali Kota Eri Minta SPSI Jaga Keamanan dan Kenyamanan di Surabaya