PTM Kembali Dibuka, Wali Kota Malang Pastikan Berjalan Lancar

Wali Kota Malang H Sutiaji saat meninjau PTM di salah satu sekolah/Ist
Wali Kota Malang H Sutiaji saat meninjau PTM di salah satu sekolah/Ist

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Malang kembali dibuka. Pasca diterbitkannya Surat Edaran (SE) dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang Nomor 421/1193/35.73.401/2022 pada Jumat, 11 Maret 2022 lalu.


Wali Kota Malang H Sutiaji telah memastikan bahwa PTM di Kota Malang telah berjalan lancar.

"Dari pantaun kita saat ini, hampir keseluruhan anak-anak menyatakan belajar di sekolah lebih menyenangkan. Kurang kebih ada 150 anak kita tanya, namun hanya dua orang yang bilang lebih senang belajar secara online di rumah, dengan alasan lebih santai," kata Sutiaji saat meninjau di salah satu SMP di Jalan Arjuna Kota Malang, Senin  (14/3).

Menurut H Sutiaji, untuk memastikan agar PTM terus berjalan lancar, testing Covid-19 akan terus dilakukan pada lingkungan sekolah.

"Untuk tenaga pendidik akan dilakukan secara rutin, namun bagi para pelajar akan dilakukan secara acak. Kita yakin, kita bisa memerangi pandemi Covid-19 ini," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOL Jatim.

Lebih jauh, H Sutiaji juga mengatakan, bahwa  pembelajaran secara online keberhasilannya hanya mencapai empat puluh persen. Sehingga harus bisa mengejar ketertinggalan.

"Enam puluh persen akan kita kejar di sisa waktu ini. Kita yakin akan mengejar ketertinggalan itu," tandasnya.

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 8 Kota Malang Anny Yulistyowati menyampaikan bahwa di sekolahnya yang mengikuti PTM tersebut, 100 persen dari total keseluruhan sejumlah 758 peserta didik.

"Pada dasarnya, dengan pembelajaran tatap muka (PTM) tentu akan lebih memudahkan para murid dan gurunya. Dalam hal ini, sekolah tidak memaksakan kehendak bahwa anak harus mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah,” ujarnya.

“Apabila ada orang tua keberatan anaknya masuk sekolah tidak masalah. Jadi ada surat pernyataan bersedia anaknya hadir atau tidak. Namun, dengan catatan kami sudah tidak ada daring. Jadi orang tua harus datang ke sekolah mengambil materi di sekolah,” lanjutnya. [adv]