Pemerintah federal Amerika Serikat (AS) mengerahkan ratusan pasukan medis militer ke negara-negara bagian yang paling terdampak parah Covid-19.
- Covid Melonjak, Menag Keluarkan Edaran Soal Shalat Berjamaah
- Puan Minta Pemerintah Perbaiki Akses Informasi Pelayanan Kesehatan
- Gubernur Khofifah Apresiasi Klinik Vaksinasi RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto
Dalam pidatonya pada Kamis (13/1), Presiden Joe Biden mengumumkan para pasukan medis militer akan dikirim ke enam negara bagian untuk membantu menangani pandemi Covid-19.
Enam negara bagian tersebut meliputi Michigan, New Mexico, New York, New Jersey, Ohio, dan Rhode Island.
"Hari ini, saya umumkan pengerahan 120 personel medis militer selanjutnya ke enam negara bagian lainnya," ujar Biden.
Pengerahan pasukan dilakukan berdasarkan anggaran American Rescue Plan senilai 1,9 triliun sebagai stimulus yang disahkan pada tahun lalu.
Sejak 25 November, sebanyak 800 personel medis militer telah dikerahkan ke 24 negara bagian, wilayah, dan teritori. Lebih dari 350 dokter militer juga menjadi bagian dari pasukan darurat. Sementara 14 ribu anggota National Guard aktif di 49 negara bagian untuk membantu mengatasi lonjakan kasus Covid-19.
Dalam pidatonya, Biden juga mengumumkan langkah pemerintah untuk meningkatkan perawatan Covid-19, termasuk menggunakan pil antivirus.
Baru-baru ini, AS telah mencatat rekor infeksi harian dengan 1,5 juta kasus Covid-19 dalam sehari. Lonjakan tersebut membuat kasus aktif yang membutuhkan perawatan rumah sakit bertambah hingga mencapai rekornya, yaitu 145 ribu kasus.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kasus Positif Covid Hari Ini Sentuh Angka 47.899, Kasus Aktif Naik 26.912
- Kenali dan Deteksi Dini Leukimia, Ini Edukasi dari Siloam Hospitals Surabaya
- Efektif Lumpuhkan Varian Delta, Vaksin Buatan India Covaxin Menunggu Persetujuan WHO