Ulama dan Kiai di Banyuwangi Berdoa Untuk Emil Dardak

Emil Dardak / net
Emil Dardak / net

Ulama dan Kiai langgar di Banyuwangi, kompak doakan Emil Elestianto Dardak (Emil Dardak) bisa memimpin DPD Partai Demokrat Jawa Timur. 


Alasannya, sosok Wagub Jawa Timur tersebut dinilai memiliki rekam jejak positif, cerdas dan komunikatif.

Yang tak kalah penting, suami dari Arumi Bachsin, lahir dari rahim keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU).

“Jawa Timur adalah basis Nahdlatul Ulama. Mas Emil itu NU tulen,” ucap KH Maskur Ali, Ulama pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Ibnu Sina, Dusun Jalen, Desa Setail, Kecamatan Genteng, dikutip Kantor Berita RMOLJatim,  Senin (24/1).

Sebagai Ketua Pertimbangan DPC Partai Demokrat Banyuwangi, Kiai Maskur Ali, mengaku cukup sering tatap muka dengan Emil Dardak. Dari situ bisa disimpulkan bahwa alasan mendoakan memiliki dasar yang sangat kuat.

“Kami para orang tua, Insya Allah bisa merasakan siapa kader yang memiliki semangat dan ketulusan membesarkan Partai Demokrat. Dan itu yang kami rasakan saat bercengkerama dengan Mas Emil,” ungkap mantan Ketua PCNU Banyuwangi ini.

Pernyataan senada juga disampaikan Ketua Forum Komunikasi Kiai Langgar (Fokkal) Kabupaten Banyuwangi, KH Syaifudin Zuhri. Menurutnya, Emil Dardak merupakan pemimpin muda yang kharismatik. Baik disaat menjalankan tugas pengabdian sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur, maupun ketika menjadi Plt Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur.

“Doa kami semoga Mas Emil senantiasa diberi kemudahan hingga resmi menjadi Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur,” ungkapnya.

Seperti diketahui, pada hari Kamis, 20 Januari 2022, Musda VI Partai Demokrat Jatim, digelar di Hotel Shangri-La, Surabaya. Forum tersebut memunculkan 2 nama kandidat Calon Ketua DPD. Yakni Emil Dardak dan Bayu Airlangga. 

Emil Dardak yang merupakan Wakil Gubernur Jawa Timur sekaligus Plt Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur, mendapat dukungan dari 13 DPC dan 1 suara DPD. 

Sedang Bayu Airlangga, yang tak lain adalah Plt Sekretaris DPD Partai Demokrat Jawa Timur sekaligus Wakil Ketua Komisi A DPRD Jawa Timur, mendapat dukungan dari 25 DPC.

Dengan kata lain, baik DPC pendukung Emil Dardak dan DPC Pendukung Bayu Airlangga, sama-sama sukses. Yaitu sukses mengantar masing-masing kandidat menjadi Calon Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur. 

Sesuai AD ART dan Peraturan Organisasi (PO) Partai Demokrat, Musda hanya untuk mengusung Calon Ketua DPD. Dengan syarat, untuk diusulkan menjadi Calon Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur, wajib mendapat dukungan minimal 20 persen dari total DPC se-Jawa Timur, sebanyak 38 DPC. Atau paling sedikit harus didukung 8 DPC.

Setelah Musda menghasilkan Calon Ketua DPD, maka selanjutnya tahapan Fit and Proper Test atau uji kelayakan dan kepatutan. Tahapan tersebut akan ditangani langsung oleh Ketua, Sekretaris dan Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK), DPP Partai Demokrat.

Maka demi menjaga marwah, nama baik serta kondusifitas partai. Seluruh DPC Partai Demokrat se-Jawa Timur, wajib menyerahkan sepenuhnya kepada DPP dalam memutuskan siapa yang layak menjadi Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur. Bukan malah melakukan upaya penggiringan opini publik yang terkesan memaksa Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), untuk memilih calon tertentu.

Karena jika itu dilakukan, akan rawan memicu timbulnya konflik. Baik antar DPC Partai Demokrat di Jawa Timur, maupun di internal masing-masing DPC. Yang tentunya kondisi tersebut malah bakal membuka kedok siapa Ketua DPC yang benar-benar mencintai Partai Demokrat. Dan mana Ketua DPC yang hanya mementingkan ego serta niatan pribadi dengan mengesampingkan AD ART, PO hingga nama baik partai berlambang Mercy.