Pemasangan baliho besar bertulisan "Usut Tuntas Tragedi KM 50, Pembantaian Syuhada 6 Laskar FPI" di Madura diyakini dipasang atas inisiatif warga.
- Minta Publik Tidak Apriori, Baleg DPR Siap Terima Masukan Terkait RUU Kesehatan
- Gubernur Khofifah Ajak Perang Melawan Ujaran Kebencian
- Ganjar-Mahfud Disebut Paket Lengkap oleh Keluarga Ponpes As Salam Kabupaten Jember
Hal itu disampaikan Ketua Umum (Ketum) GNPF Ulama, Yusuf Martak menanggapi banyaknya baliho berukuran besar yang dipasang warga di Madura, Jawa Timur.
"Mengenai baliho besar yang dipasang di salah satu daerah di Madura, walau ada foto Habib Rizieq berukuran besar, itu semata dilakukan oleh pencinta dan simpatisan Habib Rizieq Shihab yang lagi rindu pada orang yang menjadi idolanya," ujar Yusuf Martak, seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (1/2).
Yusuf mengatakan, hal itu disuarakan dan diperjuangkan oleh warga Madura yang menilai proses pengusutan serta pengadilan terkait KM 50 berjalan tidak maksimal. Apalagi, Komnas HAM juga berdalih pembunuhan enam orang laskar FPI tersebut hanya pelanggaran HAM biasa, bukan pelanggaran HAM berat.
Ia kembali menegaskan, sejauh ini tidak ada instruksi yang diberikan PA 212, GNPF-Ulama maupun FPI terkait pemasangan baliho jumbo tersebut.
"Sebenarnya ada beberapa daerah melakukan hal yang sama tanpa arahan apalagi instruksi baik dari GNPF Ulama, FPI, maupun PA 212, yang jelas adalah inisiatif mereka sendiri dan punya keterpanggilan pada sesama anak bangsa," pungkas Yusuf.
- Gulung MU 7 Gol Tanpa Balas, Liverpool dan Salah Torehkan Rekor Baru
- RGP2024 Tetap Eksis Meski Ganjar Pranowo Tak Diusung Jadi Capres
- Deklarasi Enam Parpol Non Parlemen Masih Cari Figur Pengganti Risma