Seorang petani di Ngawi, Jawa Timur, ditemukan meninggal setelah diyakini tersengat listrik jebakan tikus di area persawahan.
- Temu Karya 1.500 Petani Hutan Jatim, Gubernur Khofifah Dorong KTH Tingkatkan Kualitas Produk Menuju Pasar Ekspor
- Komisi I DPRD Banyuwangi Minta Pemkab Menyegel Gerai Rapid Test yang Membandel
- Di Hadapan Muslimat NU Blitar, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Membangun Peradaban Lewat Pendidikan
Seperti diketahui, Rantimin, petani 62 tahun asal Dusun/Desa Campurasri, Kecamatan Karangjati sekitar pukul 09.00 WIB, Senin, (1/2), ditemukan meninggal dengan posisi tertelungkup di sawah miliknya.
Meninggalnya korban setelah diperiksa akibat sengatan listrik yang dipergunakan sebagai jebakan tikus.
Kejadian itu dibenarkan AKP Suyadi selalu Kapolsek Karangjati. Menurutnya, sebelum kejadian sesuai keterangan para saksi, memang korban sedang melakukan penyemprotan hama padi dengan hand sprayer.
"Saat menyemprot itulah korban kemungkinan menginjak kawat yang beraliran listrik. Dan kawat tersebut dipergunakan sebagai jebakan tikus yang dialiri arus listrik," terang Kapolsek Karangjati AKP Suyadi, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin, (1/2).
Suyadi membenarkan, sesuai hasil olah TKP melibatkan tim identifikasi Polres Ngawi bahwa kawat beraliran listrik sebelumnya dipasang oleh korban sendiri mengingat serangan tikus merajalela. Dengan kejadian itu pihak keluarga menerima meninggalnya korban sebagai musibah dan menolak untuk di autopsi di kamar mayat di RSUD dr Soeroto Ngawi.
"Memang saat korban ditemukan posisinya masih membawa hand sprayer dipundaknya. Dengan kejadian ini pihak keluarga sudah menerimanya sehingga jenasahnya langsung dimakamkan," jelas Suyadi.
- Srikandi PKS Ngawi Ingatkan Pentingnya Peran Perempuan
- RSUD Caruban Gunakan Metode Phaco Emulsifikasi Untuk Operasi Katarak
- Peringati Hari Bhakti Adhyaksa ke-63, Gubernur Khofifah: Pemprov Jatim Komitmen Dukung Rumah Restorative Justice