Pemkab Bondowoso Terima Hadiah dari Baznas Jatim untuk Bedah Rumah 

Bupati Bondowoso saat serahkan bantuan RTLH kepada masyarakat penerima/RMOLJatim
Bupati Bondowoso saat serahkan bantuan RTLH kepada masyarakat penerima/RMOLJatim

Pemerintah Kabupaten Bondowoso mendapat bantuan bedah rumah tidak layak huni (RTLH) dari Baznas Provinsi Jatim, Kamis (3/2).


Bantuan sebesar Rp 125 juta diterima Pemkab Bondowoso untuk nantinya dijadikannya bedah 10 RTLH yang telah ditentukan oleh Pemkab serta Baznas Bondowoso yang tersebar di beberapa kecamatan.

Lebih lanjut, bupati berterima kasih kepada pihak Baznas Jatim yang telah memilih Bondowoso untuk ditempati kegiatan tasyakuran karena memperoleh predikat terbaik tingkat nasional.

“Menurut saya juga agar bisa meningkatkan omsetnya,” ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Tak hanya itu, Bupati Salwa juga meminta kepada para Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bondowoso agar ikut mensosialisasikan pada para karyawan di kantor masing-masing untuk sadar akan zakat.

“Sadarkan diri kita, karyawan dan anak buah kita di kantor masing-masing untuk diberi pemahaman yang benar, diberi kesadaran, ayo kita bayar zakat," tandasnya.

Ditambahkan oleh Ketua Baznas Bondowoso, KH Muhammad Junaidi Mu’thi, setiap RTLH mendapatkan bantuan Rp 17 juta. Yang secara rinci bantuan diberikan oleh Baznas Jatim Rp 12 juta, dan sisanya dari Baznas Bondowoso.

Bantuan ini disebutnya merupakan oleh-oleh dari Baznas Provinsi Jawa Timur untuk masyarakat Bondowoso.

“Dari Provinsi (BAZNAS Jatim) membawa oleh-oleh ke Bondowoso,” tuturnya.

Dalam kegiatan tersebut pula pihaknya memberikan beberapa bantuan lain seperti untuk masyarakat miskin, bantuan untuk pertukangan, bantuan pendidikan, pengembangan kampung zakat dan lainnya.

"Itu semua hasil jemput bola yang kami lakukan selama ini," tambah kyai Junaidi.

Langkahnya yang dilakukan Baznas Bondowoso seperti pendataan langsung ke masyarakat, bekerjasama dengan penyuluh Zakat Kemenag Bondowoso. Disebutnya, langkah itu berbeda dengan yang sebelumnya. Karena dulu penyaluran Zakat, Infaq dan Shadaqah, untuk masyarakat Bondowoso tidak lagi menunggu pengajuan.

“Jika menggunakan model pengajuan maka penyalurannya dinilai kurang merata atau hanya akan berpusat di wilayah tertentu,” ujarnya.

Selanjutnya, Baznas Bondowoso akan terus berkomitmen mengumpulkan zakat Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Bondowoso. Karena potensinya yang mencapai Rp 6 miliar, dan yang terealisasi tahun 2021 baru Rp 1 miliar.

“Kami juga akan terus mengupayakan pengumpulan zakat tidak hanya dari golongan ASN saja,” pungkasnya.