Reses di Surabaya, Blegur Prijanggono Soroti Pendangkalan Sungai Dan UMKM Yang Terpuruk Akibat Pandemi

Anggota DPRD Jatim Blegur Prijanggono menggelar reses di Surabaya/ist
Anggota DPRD Jatim Blegur Prijanggono menggelar reses di Surabaya/ist

Anggota DPRD Jawa Timur Blegur Prijanggono mendapat sejumlah keluhan saat menggelar reses di Surabaya.


Salah satunya adalah sampah yang menumpuk dan menyumbat gorong-gorong di beberapa lokasi, sehingga menyebabkan banjir saat musim hujan.

“Ada banyak keluhan saat reses ini memang. Diantaranya adalah sampah yang menumpuk dan menyumbat gorong-gorong. Termasuk di sungai indrapura. Nanti akan saya sampaikan ke walikota Surabaya supaya ada tindakan,” katanya usai menggelar reses di kelurahan Kedurus Sawah Gede, kecamatan Karang Pilang pada Minggu (6/2).

Selain itu, kata Blegur, warga juga mengeluh mengenai dampak pandemic covid 19 yang membuat usaha mereka sepi. Pandemi membuat warga pelaku UMKM di Surabaya kesulitan dan butuh bantuan pemerintah untuk bangkit.

“Keluhan mereka adalah lesunya ekonomi saat pandemi dan mereka membutuhkan bantuan. Terutama ucaha mikro yang harus ada campur tangan dari pemerintah agar mereka bisa bangkit,” katanya lagi.

Dari pantauan, saat menggelar reses di kelurahan Kedurus Gede, Bendahara DPD Partai Golkar Jatim itu memberikan bantuan satu unit sound system. Alat itu merupakan permintaan warga untuk kegiatan posyandu dan arisan.

Blegur mengatakan, jumlah total backsound yang dibagikan kepada warga saat reses mencapai 9 unit. Selain itu, dia juga akan membagikan kursi agar bisa dipakai untuk kegiatan masyarakat kepada wilayah yang membutuhkan.

  “Saat saya berkampanya di wilayah ini beberapa warga menginginkan hal tersebut, tentunya kami sebagai keluarga besar yang menjadi bagian dari masyarakat ini, InsyaAllah akan memenuhi janji-janji saya. Untuk Minggu ini, saya akan belikan backsound 9 unit untuk 9 RT dan tenda ukuran 4X6 juga 9 buah untuk setiap RT, dan kursi plastik 50 unit untuk setiap RT,” terang Blegur.

Blegur mengaku bantuan yang diberikan kepada warga itu berasal dari uang tabungannya pribadi. Dia berharap agar sumbangan tersebut bisa dipakai oleh masyarakat yang membutuhkan nantinya.

 “Ya tabungan itu sengaja saya simpan untuk memenuhi permintaan masyarakat yang membutuhkan. Setiap pelaksanaan kegiatan reses, uang tabungan saya keluarkan untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat ini. Memang tidak seberapa, tetapi saya merasa bangga, bahagia dan bersyukur bisa membantu meringankan beban masyarakat. Saya sangat berterima kasih masyarakat sudah mempercayakan aspirasi mereka kepada saya. Semoga apa yang saya berikan ini bisa memberikan manfaat dan barokah,” pungkasnya.