Belasan Ribu Warga Surabaya Antri Ingin Tinggal di Rusun

Irvan Wahyudradjad/RMOLJatim
Irvan Wahyudradjad/RMOLJatim

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya didesak lebih cepat dalam menuntaskan permasalahan di rusunawa. Pasalnya hingga saat ini minat warga Kota Surabaya untuk tinggal di rusunawa semakin mbludak.


Apakah lantaran sewa rusun terlalu murah atau mereka memang masuk kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Namun sayangnya keinginan warga Kota Surabaya itu terpaksa harus tertunda.

Sebab Pemkot Surabaya harus melakukan verifikasi terlebih dahulu.

"Ya kalau antrian belasan ribu tadi sebenarnya belum diverifikasi apakah itu masuk MBR atau ndak atau sekedar hanya mengajukan," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya Irvan Wahyudradjad dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (8/2).

Agar data MBR valid, pihak DPRKPP tixak akan bekerja sendirian tetapi akan melibatkan perangkat daerah (PD) lainnya.

"Nah itu juga kita akan terus verifikasi apakah betul mereka masuk dalam MBR, kerja sama dengan dinsos dan kominfo serta dispendukcapil," pungkasnya.

Seperti diberitakan sejumlah anggota DPRD Surabaya ramai-ramai menyoal adanya ASN Pemkot Surabaya menghuni rusun.

Padahal rusun tersebut diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Para anggota DPRD Surabaya itu meliputi Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni, anggota Komisi A, Imam Syafi’i, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH Thony dan Anggota Komisi D DPRD Surabaya Herlina Harsono Njoto.

Usai desakan itu, ternyata Pemkot Surabaya malah menemukan berbagai dugaan penyimpangan.

Mulai dari banyaknya mobil terparkir di pelataran rusun disinyalir milik dari penghuni rusun.

Serta adanya dugaan pemindahtanganan kamar rusun serta jual-beli kamar

Adapun 20 rusunawa yang dikelola Pemkot Surabaya tersebut adalah Rusunawa Urip Sumoharjo, Dupak Bangunrejo, Sombo.

Lalu rusunawa Penjaringansari, Warugunung, Wonorejo, Tanah Merah, Randu, Grudo, Pesapen, Jambangan, Siwalankerto, Romokalisari.

Serta rusunawa Keputih, Bandarejo, Gununganyar Sawah, Dukuh Menanggal, Tambak Wedi, Indrapura, dan Babat Jerawat.