Omicron Melonjak, Ibas: Pemerintah Mesti Ambil Langkah Cepat Terukur

Edhi Baskoro Yudhoyono alias Ibas/Net
Edhi Baskoro Yudhoyono alias Ibas/Net

Seiring meningkatnya jumlah kasus Covid-19 varian Omicron, pemerintah pusat dan daerah harus mengambil langkah yang cepat, tegas, dan terukur. Hal ini bertujuan untuk memotong rantai penyebaran Covid-19 dan menekan kurva penularan.


Begitu disampaikan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono atau akrab disapa Ibas dalam keterangan tertulis, Senin (7/2). 

“Jumlah positif Covid-19 varian Omicron mencapai 30 ribu lebih. Hati-hati! Pemerintah pusat dan daerah mesti ambil langkah cepat, tegas, dan terukur untuk putus rantai penyebaran,” kata Ibas. 

Selain itu, Ibas juga menilai bahwa kegiatan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) harus dievaluasi. Pasalnya, banyak anak-anak yang juga terpapar. Pun dengan tempat wisata dan pusat keramaian yang harus diberikan atensi secara ketat.

Ibas meminta agar program vaksinasi terus berjalan secara cepat dan merata. Pemerintah juga perlu memastikan ketersediaan obat dan fasilitas alat tes Covid-19 yang terjangkau baik dari harga maupun jumlahnya.

“Tempat wisata dan pusat keramaian mesti juga diberikan atensi secara ketat. Program vaksinasi harus terus berjalan termasuk booster vaksin serta jangan lupa untuk memastikan agar ketersediaan obat, vitamin, dan alat test antigen atau swab PCR harga terjangkau tersedia luas. #lawanOmicron #JagaProkes,” katanya.

Lebih lanjut, Ibas juga mengajak masyarakat ikut bertanggung jawab mengurangi risiko penularan dengan kembali disipilin mematuhi protokol kesehatan. Memakai masker, menjaga jarak, dan menerapkan pola hidup sehat.

Indonesia saat ini mengalami gelombang baru penyebaran Covid-19 varian Omicron. Varian ini jauh lebih menular dibandingkan varian Delta yang menyebar tahun 2021 lalu. 

Sampai Minggu, 6  Februari 2022, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia mengalami penambahan sebanyak 36.057. Sebaran varian Omicron yang mulai terdeteksi di Indonesia sejak 15 Desember 2021 lalu telah menyebabkan positivity rate meningkat.