Tol Ngawi -Tuban, Wabup Ngawi Minta Dipercepat Demi Perekonomian

ilustrasi/net
ilustrasi/net

Sesuai rencana pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR akan merealisasikan pembangunan jalan tol Ngaroban (Ngawi-Bojonegoro-Tuban) pada awal 2023 mendatang. Merespon kebijakan dari pemerintah pusat tersebut, Wakil Bupati (Wabup) Ngawi Dwi Rianto Jatmiko angkat bicara.


Sesuai rencana pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR akan merealisasikan pembangunan jalan tol Ngaroban (Ngawi-Bojonegoro-Tuban) pada awal 2023 mendatang. Merespon kebijakan dari pemerintah pusat tersebut, Wakil Bupati (Wabup) Ngawi Dwi Rianto Jatmiko angkat bicara

"Secara progres rencana pembangunan tol Ngaroban ini belum sampai di meja kita. Hanya saja pembangunan jalan tol ini segera direalisasikan," ungkap Dwi Rianto Jatmiko dikutip kantor berita RMOL Jatim, Kamis, (17/2).

Dengan realisasinya jalan tol sebagai penghubung antara Ngawi sampai Tuban sepanjang 116,78 kilometer ini kata Antok sapaan akrab Wabup Ngawi, bisa mempercepat peningkatan perekonomian didaerahnya. Mengingat akan berdampak pada laju harga untuk semua produk atas komoditas dari wilayah Ngawi.

"Akan kita suport realisasinya termasuk penyediaan lahan tol yang akan dibebaskan," ucap Antok. 

Sementara itu, Ridwan Husein salah satu tim pembangunan tol Ngaroban dari Kementerian PUPR menjelaskan, dijadwalkan pembebasan lahan akan dimulai akhir Februari 2022. Dan saat ini progresnya baru mulai pada studi kelayakan maupun penyusunan dokumen kerangka analisa mengenai dampak lingkungan atau Amdal. 

"Proyek ini akan berjalan setelah ijin lingkungan terbit dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dan selama enam bulan nantinya ijin lingkungan dari kementerian baru akan selesai," terang Ridwan Husein saat konsultasi publik di Ngawi.

Ridwan memastikan, ruas tol Ngaroban akan melintasi 8 desa atas 3 kecamatan di wilayah Ngawi. Seperti Sempel masuk Kecamatan Geneng sedangkan di Kecamatan Ngawi meliputi Mangunharjo, Kandangan, Kartoharjo, Karangtengah Prandon dan Banyuurip. Sedangkan di Kecamatan Kasreman yang terdampak tol meliputi Kiyonten dan Tawun.

"Untuk titik pertemuan antara ruas tol Ngaroban dengan tol Ngawi Surabaya berada di wilayah Desa Dempel masuk Kecamatan Geneng," tuntas Ridwan Husein.