Setidaknya ada sekitar 500 pedagang toko kelontong serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang sudah memanfaatkan aplikasi Peken Surabaya.
- Terima Bantuan 1.000 Paket Sembako dari PT Susanti Megah, Wali Kota Eri: Contoh Saling Berbagi saat Ramadan!
- Libatkan Warga Tangani Banjir Surabaya Barat, Wali Kota Eri: Sempat Kita Diskusikan Bersama RT/RW
- Di Malam Nuzulul Quran, Wali Kota Eri Ingatkan Warga Surabaya Berzakat di Kampungnya Sendiri
Semua pedagang tersebut, telah terdaftar dan terverifikasi oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya.
Namun saat ini masih ada selisih harga produk yang dijual melalui aplikasi tersebut.
Nah, agar menyamakan harga setiap produk yang dijual toko kelontong maupun UMKM di Peken Surabaya.
Mulai bulan Maret 2022, dia berharap harga produk tersebut segera diseragamkan.
"Mulai bulan Maret 2022, semua produk toko kelontong dengan merk yang sama, maka harganya juga harus sama. Ini supaya toko kelontong dapat bersaing dengan toko modern," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dikutip Kantor Berita RMOLJatim, di Balai Kota Surabaya, Selasa (22/2).
Dia menegaskan, bahwa upaya tersebut dilakukan agar UMKM dan toko kelontong Surabaya mampu bersaing dengan toko modern.
Misalnya, produk beras yang dijual Toko Kelontong A harganya sama dengan yang dijual Toko Kelontong B.
"Sehingga UMKM kita bisa bersaing dengan toko modern. Kalau harga masih beda atau lebih tinggi dari pasaran, berarti UMKM belum bisa bersaing. Karena itu gunakan kekuatan kita untuk kepentingan umat," pungkasnya.
- Terima Bantuan 1.000 Paket Sembako dari PT Susanti Megah, Wali Kota Eri: Contoh Saling Berbagi saat Ramadan!
- Libatkan Warga Tangani Banjir Surabaya Barat, Wali Kota Eri: Sempat Kita Diskusikan Bersama RT/RW
- Di Malam Nuzulul Quran, Wali Kota Eri Ingatkan Warga Surabaya Berzakat di Kampungnya Sendiri