Musala di Nyamplungan Surabaya dalam Renovasi, Kegiatan Ibadah Keagamaan Dipindahkan Sementara

Kondisi Musala di Nyamplungan/ist
Kondisi Musala di Nyamplungan/ist

Bangunan musala tanpa nama di kawasan RW 05, Jalan Dukuh, Kelurahan Nyamplungan, Kecamatan Pabean, Kota Surabaya dilakukan renovasi.


Oleh sebab itu, warga setempat sepakat untuk memindahkan semua kegiatan ibadah keagamaan ke musala lain yang berjarak sekitar 15 meter.

Camat Pabean Cantian Kota Surabaya, Muhammad Januar Rizal menerangkan, bahwa karena musala di RW 05 Jalan Dukuh kondisinya rusak, maka dilakukan renovasi. 

Sehingga untuk sementara waktu, musala tersebut tidak difungsikan.

"Untuk kegiatan keagamaan, berdasarkan musyawarah tokoh masyarakat, warga dan Pak RW 05, mereka sepakat memakai musala yang berjarak 15 meter, sambil menunggu proses renovasi tersebut," kata Januar Rizal dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (4/3).

Dia menyebut, Musala Nurul Falah, lokasinya tidak terlalu jauh dari posisi musala yang rusak. 

Nah, supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka kegiatan keagamaan sementara waktu berpindah ke sana. 

"Karena kegiatan keagamaan kan tidak bisa berhenti, maka dipindahkan ke Musala Nurul Falah," ujar dia.

Saat ini, Januar Rizal mengungkapkan, bahwa bahan-bahan material bangunan untuk renovasi musala tanpa nama tersebut sudah mulai datang. 

Bahan material itu berasal dari bantuan yang dihimpun oleh Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT). 

"Bahan-bahan materialnya sudah datang dari Yayasan ACT, tinggal proses renovasi," ungkap dia.

Di sisi lain, Januar Rizal juga menjelaskan, karena musala itu tidak termasuk dalam kategori program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), sehingga Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya tidak dapat mengcover biaya renovasi.

"Dinsos tidak mengcover musala, karena terkait hibah. Kalau program Rutilahu juga tidak masuk (kategori), sehingga nanti coba kita mintakan dari CSR," tuturnya.

Namun demikian, Januar Rizal menyatakan bahwa berdasarkan informasi dari Ketua RW, saat ini kebutuhan biaya renovasi musala sekitar Rp 91 juta sudah tercover. 

Meski begitu, pihaknya memastikan akan terus memantau perkembangan renovasi musala tersebut.

"Kita lihat dulu perkembangannya. Kalau belum tercover secara keseluruhan, kita sampaikan ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya," pungkasnya.