Ketegasan Presiden Joko Widodo mulai dibandingkan dengan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam menghadapi godaan kekuasaan. Misalnya dalam soal wacana penundaan Pemilu 2024.
- Warga Antre Beli Sembako Murah hingga Pingsan, Ini Usul Al-Hasanah Foundation kepada Presiden Jokowi
- Rencana Jokowi Sematkan Pangkat Jenderal ke Prabowo, TB Hasanuddin: Dalam TNI Tak Ada Pangkat Kehormatan
- Apakah Prabowo Bakal Disetir Jokowi Jika Jadi Presiden?
Kader Demokrat bahkan mengunggah tangkapan layar dari isi buku SBY berjudul “SBY: Selalu Ada Pilihan” yang terbit pada tahun 2014.
Dalam Bab “Awas, Kekuasaan Itu Menggoda”, SBY tegas mengurai bahwa dirinya taat pada konstitusi.
“Silakan baca sikap dan pengalaman SBY soal godaan perpanjangan kekuasaan,” kata Wasekjen DPP Partai Demokrat Renanda Bachtar sembari mengunggah potongan isi buku tersebut lewat akun Twitter pribadinya, Minggu (6/3).
Unggahan ini lantas mendapat tanggapan dari sesama rekan di Demokrat, yakni Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Benny K. Harman.
Dia lantas membandingkan dengan sikap Presiden Joko Widodo yang oleh sekelompok orang masih dianggao mengambang dan tidak tegas terhadap wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
Menurutnya, hal itu terjadi lantaran Presiden Joko Widodo bukan bagian dari tokoh pergerakan dalam reformasi 1998.
“Mohon maaf, Presiden Jokowi bukan tokoh yang pada saat gerakan reformasi ikut aktif menumbangkan rezim lama dan menyusun tata dunia politik baru,” ujarnya dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Atas alasan itu juga, sambung anggota Komisi III DPR ini, sikap mengambang Jokowi layak untuk dipahami. Apalagi, dugaan kuat turut berembus bahwa lingkar istana mendorong wacana tersebut.
“Karena itu dapat dimengerti jika beliau bersikap diam dan diduga ikut mendorong wacana itu terus digulirkan. Mungkin juga senang,” tutupnya.
- Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ratu Adil: Saatnya Rekonsiliasi Nasional
- Jelang Pilkada Jombang 2024, DPC Demokrat dan Gerindra Intensif Jalin Komunikasi Politik
- Sidang Dugaan Pelanggaran Administrasi Pemilu 2024 di Jember Masuki Penyampaian Kesimpulan