Partai Demokrat bereaksi keras atas pernyataan Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dea Tunggaesti soal wacana presiden tiga periode yang sedang rajin digaungkan.
- Jelang Pilkada Jombang 2024, DPC Demokrat dan Gerindra Intensif Jalin Komunikasi Politik
- Santunan Anak Yatim IKAPTK Jatim, Adhy Karyono: Wujud Solidaritas dan Kebersamaan ASN Jatim
- Demokrat Berharap Khofifah-Emil Lanjut Dua Periode
Dalam kesempatan sebelumnya, PSI menyebut presiden tiga periode melalui Amandemen UUD 1945 tidak hanya memberi kesempatan Presiden Joko Widodo melanggengkan kekuasaan, namun juga memberi kesempatan kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk kembali bertarung di Pilpres.
Berkenaan dengan pernyataan tersebut, politisi Demokrat, Rachland Nashidik berang. Ia meminta kepada PSI tidak menyeret nama SBY demi memuluskan agenda mereka. Demokrat sendiri menjadi salah satu partai penolak presiden tiga periode.
"Tolong Sekjen PSI jangan menyeret-nyeret nama Presiden ke-6 RI yang secara konsepsional dan faktual berada di liga berbeda dari rombongan mereka," kritik Rachland dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/3).
Sikap SBY sudah sangat jelas menolak perpanjangan masa jabatan presiden. Bahkan sikap tegas itu sudah disampaikan saat masih menduduki kursi RI 1.
Bahkan jauh sebelum menjadi presiden, SBY sudah menyatakan sikapnya soal pembatasan masa jabatan presiden.
"Ia (SBY) sebagai Ketua Fraksi ABRI kala itu, aktif mengupayakan demokrasi konstitusional (constitutional democracy) yang salah satu prinsip fondasionalnya adalah membatasi, bukan menambahi periode kekuasaan presiden," tegasnya.
"Secara histioris, ini bertujuan mencegah Indonesia kembali menjadi negara otoritarian akibat memiliki pemimpin otokratik dan korup," tandasnya.
- Jelang Pilkada Jombang 2024, DPC Demokrat dan Gerindra Intensif Jalin Komunikasi Politik
- Santunan Anak Yatim IKAPTK Jatim, Adhy Karyono: Wujud Solidaritas dan Kebersamaan ASN Jatim
- Menatap Pilwali 2024, PSI Sebut Eri-Armuji Putra Terbaik Surabaya Saat Ini