Terkait Gedung SD di Bondowoso Ambruk, Kadispendik Janji Jadikan Prioritas Pembangunan

 Tampak gedung sekolah yang ambruk & kepala dinas pendidikan Bondowoso, Sugiono Eksantoso/ist
Tampak gedung sekolah yang ambruk & kepala dinas pendidikan Bondowoso, Sugiono Eksantoso/ist

Gedung ambruk milik Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Desa Alassumur, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso menjadi atensi Dinas Pendidikan Bondowoso. Diketahui, gedung yang rusak itu biasanya ditempati siswa kelas 3,4, dan 5 dengan kondisinya yang sangat memprihatinkan.


Akibat kerusakan itu terpaksa sekolah memberlakukan jam sekolah secara bergantian, dan menyebabkan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak efektif.

Sastra Wiyanto, penjaga SDN Alassumur I kepada media, menjelaskan, bahwa ambruknya gedung sekolah sudah sejak Januari 2021 lalu yang diakibatkan oleh lapuknya kayu penyanggah bangunan.

"Walaupun agak membahayakan, untuk kelas 6 tetap ditempatkan, sedangkan untuk kelas 3 dan 5 sudah tidak bisa digunakan, karena memang sudah rusak parah," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Dia mengatakan, gedung yang rusak itu dibangun sekitar sekitar tahun 90 an, dan tidak ada renovasi kembali dari pemerintah, sehingga struktur kayu penyanggah beserta atapnya lapuk, yang kemudian terjadi ambruk.

Agar terus berlangsung proses KBM, sekolah mensiasati dengan memberlakukan jam bergantian masuk kelas.

"Kelas 1 dan 2 yang masuk 07.00-09.00, lalu dilanjut dengan kelas 3-5 dari 09.00-12.00," kata Wiyanto.

Kepala Dispendik Kabupaten Bondowoso Sugiono Eksantoso, menegaskan bahwa gedung sekolah tersebut menjadi prioritas pembangunan 2022. Hanya saja Kadis pendeng akan mengecek apakah lembaga ini telah mengajukan renovasi.

"Saya sudah pernah mendatangi gedung sekolah tersebut," kata Sugiono.

Dia mengakui jika kondisi sekolah tersebut memang kondisinya sangat memprihatinkan, tentunya jika telah mengusulkan, maka gedung itu tahun ini akan dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK).

"Kalau belum, saya dorong untuk segera mengajukan dan akan kami usulkan pada P-APBD 2022 nanti," tutur Sugiono.

Bahkan, ia menyebut bahwa tidak hanya SDN Alassumur 1 yang kondisinya rusak.

"Beberapa lembaga pendidikan di Bondowoso ternyata banyak yang dalam kondisi rusak, dan ada yang cuma pakai tiang penyangga sederhana," sebutnya.

Oleh sebab itu, pihaknya menegaskan bahwa perbaikan sarana dan prasarana sekolah menjadi salah satu prioritas programnya tahun ini.

Untuk SDN Alassumur 1 itu kemungkinan butuh dana Rp 200 juta sampai Rp 300 juta. Kita akan upayakan semaksimal mungkin, demi keselamatan para siswa," pungkasnya.