Walikota Kediri Paparkan Arah Kebijakan Prodamas Plus Tahun Anggaran 2023

Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar saat memaparkan prodamas plus/RMOLJatim
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar saat memaparkan prodamas plus/RMOLJatim

Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar memaparkan kebijakan Prodamas Plus pada Sosialisasi Pelaksanaan Prodamas Plus Tahun Anggaran 2022 dan Perencanaan Prodamas Plus Tahun Anggaran 2023.


Sosialisasi diadakan selama dua hari mulai 14-15 Maret 2022 di Grand Surya Hotel Kediri. Peserta di hari pertama dihadiri Sekretaris Daerah Kota Kediri, Kepala OPD Pemkot Kediri, Camat, dan Lurah se-Kota Kediri, serta Tim Leader Prodamas Plus LPPM Universitas Negeri Malang.

Walikota Abdullah Abu Bakar mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim karena saat ini sudah mulai banyak terobosan, dan hal-hal yang tidak dibutuhkan di masyarakat pun sudah tidak dianggarkan.

“Kita mencari efek pembangunan yang besar di masyarakat, contohnya dulu semua pada menganggarkan pot bunga, sekarang sudah mulai berubah kita mencari manfaat yang besar. Saya kira pak lurah, camat dan kepala OPD bisa mewarnai ini pada masyarakat supaya ada hal baik yang kita tinggalkan di masyarakat," Kata Walikota Abdullah Abu Bakar dikutip Kantor Berita RMOL Jatim, Selasa (15/3).

Abdulah Abu Bakar berharap pembangunan yang ada unsur partisipatory dapat terus berjalan dengan baik dan semua pihak terkait harus mengawalnya dengan baik pula, supaya perkembangan pembangunan lebih cepat.

“Jadi konsepnya pembangunan yang ada di tingkat masyarakat dilakukan oleh masyarakat, dan pembangunan di tingkat Pemerintah Kota Kediri ini biar dilakukan oleh Pemerintah Kota Kediri,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan arah kebijakan Prodamas Plus Tahun Anggaran 2023. Arah kebijakan pertama, yaitu alokasi anggaran maksimal 100 Juta per RT. Kedua, sasaran kegiatan RT dan/atau Kelurahan.

Ketiga, mendukung pencapaian prioritas RPJMD 2019-2024 seperti Universal Health Coverage (UHC), penciptaan 12.000 wirausaha baru, pengembangan koperasi RW, 1 Kelurahan 1 Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan Kampung Keren.

Terakhir, infrastruktur lebih didorong untuk penyelesaian prioritas masalah skala kelurahan dan pengembangan potensi unggulan melalui pendanaan bersama.

Walikota Abdullah Abu Bakar menjelaskan untuk alokasi pendanaan infrastruktur bersama hasil musyawarah kelurahan paling sedikit sebesar 30 peresn digunakan untuk pembangunan atau pemeliharaan gorong-gorong, drainase/saluran air bagi kelurahan yang masih memiliki masalah genangan. Lalu pembangunan taman kelurahan bagi kelurahan yang belum memiliki RTH.

Kemudian pembangunan atau pemeliharaan prasarana umum lainnya yang menjadi prioritas permasalahan kelurahan. Serta yang terakhir pengembangan prasarana umum pendukung potensi wilayah.

”Mudah-mudahan Kota Kediri bisa beres karena Prodamas. Dan saya mohon kepada bapak ibu khususnya pendamping Prodamas bisa kerja lebih keras lagi untuk membantu masyarakat Kota Kediri,” pungkasnya.