Sejumlah langkah antisipatif dilakukan Satgas Pangan Polri untuk mencegah penyimpangan distribusi dan alokasi minyak goreng. Langkah antisipatif juga dilakukan agar stok dan harga pangan menjelang Ramadhan aman.
- Daniel Rohi Satgas Pangan Memperkuat Pengawasan Distribusi Sembako
- Jaga Kestabilan Harga, Bupati Kediri Terjunkan Satgas Pangan
- Ekspor Ilegal 81 Ribu Liter Migor Digagalkan, Hasil Sinergi Kemendag dengan Satgas Pangan dan Bea Cukai
Kepala Satgas Pangan Polri Irjen Pol Helmy Santika mengatakan, saat ini HET (Harga Eceran Tertinggi) minyak goreng curah Rp 14.000/liter atau Rp 15.500/kg, cukup jauh di bawah HAK (Harga Acuan Keekonomian).
“Disparitas harga yang cukup besar ini rawan terjadi penyimpangan distribusi dan alokasi. Untuk itu, Satgas melakukan langkah-langkah pencegahan,” ujar Helmy dalam keterangannya, Sabtu (26/3).
Menurut Helmy, langkah yang dilakukan Satgas Pangan antara lain melaksanakan kegiatan monitoring produksi dan distribusi minyak goreng curah.
“Terutama dalam pendistribusian harus terpantau dengan jelas dan diawasi oleh lembaga terkait. Atas arahan Bapak Kapolri, Bhabinkamtibmas di kewilayahan dilibatkan dalam monitoring di lapangan,” kata jenderal bintang dua ini.
Selain itu, pihaknya juga melakukan tracking pendistribusian minyak goreng curah, dari proses produksi hingga distribusi hingga end user atau konsumen.
“Kemudian memberikan imbauan dan informasi terkait HET minyak goreng curah untuk kebutuhan masyarakat,” tambah Staf Ahli Kapolri Bidang Manajemen ini.
Secara umum, ketersediaan minyak goreng saat ini terjamin dan mencukupi kebutuhan nasional. Untuk menjamin pasokan pangan aman jelang Ramadhan dan Idulfitri, pihaknya akan turun langsung ke lapangan sebagaimana perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
- Daniel Rohi Satgas Pangan Memperkuat Pengawasan Distribusi Sembako
- Pengamat: Infrastruktur Pertanian Bantu Sejahterakan Petani dan Jaga Stok Pangan
- Jaga Kestabilan Harga, Bupati Kediri Terjunkan Satgas Pangan