Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mendukung program pembentukan pendamping Proses Produk Halal (PPH) dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI (Kemenag RI) yang bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Banyuwangi.
- Halal Bihalal Bersama Para ASN, Bupati Ipuk Minta Kebaikan Ramadan dalam Bekerja
- Banyuwangi Segera Miliki Kampung Nelayan Modern Dibantu KKP
- Bupati Ipuk Perpanjang Kontrak 2.131 PPPK di Banyuwangi
"ini program yang luar biasa. Kemenag dengan kolaborasi bersama ISNU jemput bola nantinya mendampingi UMKM Banyuwangi untuk memproses sertifikasi produk halal. Ini mendukung program UMKM naik kelas di Banyuwangi,” ujar Ipuk.
Pendampingan PPH tersebut, lanjut Ipuk, selaras dengan gerakan “Banyuwangi Rebound” dalam upaya memulihkan ekonomi. Dengan adanya sertifikasi halal bagi produk-produk UMKM Banyuwangi dengan mudah dan praktis, tentu saja akan semakin menggerakkan ekonomi.
“Dengan sertifikasi halal, UMKM di Banyuwangi akan naik kelas dan pangsa pasarnya semoga semakin luas karena tren produk halal kini semakin diminati, bukan hanya untuk pasar muslim tetapi juga pasar-pasar lainnya," ujarnya.
Ipuk juga mengapresiasi langkah ISNU dalam menyiapkan tenaga pendamping PPH tersebut. Menurutnya, saat ini, halal tidak sekadar sebagai legitimasi keagamaan tertentu (Islam). Namun, telah menjadi gaya hidup bagi banyak orang.
“Laporan State of Global Islamic Economic Report 2020-2021, tingkat konsumsi masyarakat muslim dunia mencapai USD2,02 triliun. Dan pasti akan terus meningkat. Belum lagi pasar halal ini juga bukan untuk muslim saja,” papar Ipuk.
Kemenag dan ISNU telah mengggelar pelatihan pendamping PPH pada akhir pekan lalu. Ada 100 peserta yang dinyatakan lolos verifikasi administrasi oleh panitia, dari total peserta yang mendaftar kepada PC ISNU Banyuwangi sebanyak 290 orang.
"Kuota untuk Pendamping PPH di Banyuwangi hanya 100 orang. Alhamdulillah, sampai acara berakhir, para peserta tetap utuh. Ini menandakan para peserta sangat antusias dan ini menjadi potensi yang luar biasa," kata Ketua PC ISNU Banyuwangi, Abdul Azis.
Menurut Azis, pelatihan Pendamping PPH tersebut merupakan program dari Lembaga Solusi Halal PW ISNU Jawa Timur. ISNU diberikan mandat dari Kementerian Agama RI sebagai mitra. "Untuk kuota Pendamping PPH se-Jatim dari Kemenag RI ada 3500," ungkap Azis.
Setelah pelatihan Pendamping PPH, ISNU akan melakukan sinergi dengan UMKM melalui Pemkab Banyuwangi dalam rangka sertifikasi halal. "Dengan kolaborasi bersama Pemkab Banyuwangi, kami optimis ini akan semakin bermanfaat bagi masyarakat Banyuwangi," pungkas Aziz.
- Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi, Pj Gubernur Adhy Komitmen Kawal PTSL
- Kasus DBD di Banyuwangi Meningkat Signifikan, 4 Pasien Meninggal Dunia
- Halal Bihalal Bersama Para ASN, Bupati Ipuk Minta Kebaikan Ramadan dalam Bekerja