Nominal Naik, Bupati Bondowoso Mulai Cairkan Insentif Guru Ngaji

Bupati Bondowoso Salwa Arifin (kanan) didampingi asisten 1 (tengah) serta Plt Kabag Kesra (kiri) usai penyerahan insentif guru ngaji/RMOLJatim
Bupati Bondowoso Salwa Arifin (kanan) didampingi asisten 1 (tengah) serta Plt Kabag Kesra (kiri) usai penyerahan insentif guru ngaji/RMOLJatim

Bupati Bondowoso Salwa Arifin menyerahkan secara simbolis bantuan insentif kepada guru ngaji di Peringgitan Pendopo Kabupaten, Selasa (26/4).


Plt. Kepala Bagian Kesejahteraan (Kesra) Pemkab Bondowoso, Abdul Mufid, mengatakan, total jumlah penerima tahun 2022 ini, sama dengan tahun sebelumnya yakni 5.865 orang serta 200 di antaranya merupakan guru minggu (guru pengajar non muslim). 

Namun, memang ada beberapa yang setelah divalidasi, penerimanya telah meninggal dunia. Maka dari itu, penerima tersebut digantikan dengan guru ngaji lainnya. 

"Jumlah penerimanya sama dengan tahun kemarin, tapi ada tambal sulam, seperti karena meninggal," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim

Ditambahkannya, pencairan dilakukan dengan mentransfer ke seluruh rekening penerima. Sehingga, penerimanya bisa mencairkan melalui ATM masing-masing. 

Adapun anggarannya sendiri diproses hari ini, Selasa (26/4). Artinya telah ditransfer ke rekening masing-masing dan bisa mulai segera dimanfaatkan. Totalnya mencapai Rp 6 miliar. 

"Besok (Rabu, 26/4) itu sudah bisa dicairkan," ungkap pria yang juga ketua MWC NU Jambesari Darussholah itu. 

Bupati Salwa Arifin ditemui usai penyerahan secara simbolis menerangkan, kendati secara kuantitas tak bertambah, namun, nilai nominal yang diterima dipastikan semakin meningkat. Dari Rp 1,5 juta menjadi Rp 1.750.000. 

"Tak diterima sekaligus, yang pertama diterima Rp 1 juta. Di PAK baru yang Rp 750 ribu," tuturnya. 

Menurut pimpinan Ponpes Mambaul Ulum, Desa Tangsil Wetan ini, meski defisit pihaknya terus berupaya untuk menaikkan insentif guru ngaji. 

Karena, pihaknya terus memperhatikan peran guru ngaji yang sangat berat. Mendidik anak-anak dan generasi muda Bondowoso. 

"Ini sudah maksimal bekerja bagaimana insentif bisa cair. Alhamdulillah, sekarang sudah cair," ujarnya.

Bupati Salwa berpesan agar para guru ngaji ke depan terus meningkatkan cara mengajar. Dengan menggunakan metode yang lebih praktis dan lebih baik. 

"Ini kan memang belum ditata, metode yang dipakai tak sama. Sehingga ada yang cepat, ada yang agak lambat cari hasil ngajarnya," imbuhnya. 

Ketua Persatuan Guru Ngaji se Kabupaten Bondowoso, Ahmad Nasir Arifi, mengapresiasi peningkatan insentif guru ngaji. Karena, ini menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap guru ngaji. 

Kenaikan ini menepis isu rencana pengurangan insentif guru ngaji. Namun, memang saat isu tersebar disebutnya, guru ngaji memahami kondisi keuangan Bondowoso. 

"Katanya sapa kalau di bawah tak seperti itu. Alhamdulillah, kondisi masyarakat, kondisi seperti ini tak hanya terjadi di Bondowoso," pungkasnya.