Antisipasi Penularan PMK, 2 Pasar Hewan di Lamongan Ditutup Sementara

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa peternakan Kelompok Tani Ternak “Barokah Jaya” di Desa Soko, Kecamatan Tikung/RMOLJatim
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa peternakan Kelompok Tani Ternak “Barokah Jaya” di Desa Soko, Kecamatan Tikung/RMOLJatim

Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) bagi sapi diketahui telah menyerang di 4 kabupaten di Jawa Timur. Yakni Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, dan Lamongan.


Di Lamongan sendiri, menurut Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, kasus ini berawal dari deteksi sapi di Dusun Pilanganom Desa Balungwangi Kecamatan Tikung. 

Gejala tersebut muncul pada sapi yang baru dibeli yang nampak hipersalivasi, nafsu makan turun, panting, dan suhu tubuh agak demam.

Bupati Yuhronur mengatakan, pelacakan dan pengujian telah dilakukan oleh tim Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan hingga 6 Mei. 

Hasilnya, 4 dari 27 kecamatan di Lamongan terserang suspect PMK, yakni Kecamatan Tikung, Kembangbahu, Sarirejo, dan Turi. Total populasi yang terjangkit di Kabupaten Lamongan yakni 215 ekor dari 23 peternak.

Selain itu juga telah dilakukan edukasi pada peternak untuk menahan ternak yang sakit untuk tidak dijual, melakukan pengobatan simtomatik dan supportif pada kasus, serta melakukan kerjasama lintas sektoral.

"Sementara pasar hewan dilakukan penutupan, ini kita maksudkan untuk menghindari penularan yang lebih besar lagi di Lamongan," ujar Bupati Yuhronur saat mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa peternakan Kelompok Tani Ternak “Barokah Jaya” di Desa Soko, Kecamatan Tikung, Minggu (8/5) siang.

Untuk memaksimalkan proteksi, Gubernur Khofifah meminta agar pasar hewan di 4 kabupaten di Jatim tersebut ditutup sementara. "Alhamdulillah dua pasar hewan di Lamongan telah ditutup sementara," ujar Khofifah.

Langkah penutupan pasar hewan ini, kata Bupati Yuhronur dikutip Kantor Berita RMOL Jatim, bertujuan untuk mencegah masuknya sapi ternak baru dan keluarnya ternak yang sakit. 

"Saya harap masyarakat tetap tenang dan tidak panic selling, InsyaAllah semua akan baik-baik saja," ujar Bupati Yuhronur.