Apresiasi Jenderal Sigit Sebagai Kapolri, IYCN Ajak Masyarakat Kawal Gagasan Presisi Polri

Diskusi publik dan bedah buku Kapolri “Setapak Perubahan, Catatan Satu Tahun Polri yang Presisi”/Net
Diskusi publik dan bedah buku Kapolri “Setapak Perubahan, Catatan Satu Tahun Polri yang Presisi”/Net

Indonesian Youth Community Network (IYCN) dengan menggelar diskusi publik dan bedah buku Kapolri “Setapak Perubahan, Catatan Satu Tahun Polri yang Presisi” di Hotel Sofyan Menteng Jakarta Pusat, Selasa (7/6). Acara ini digelar untuk mengapresiasi kinerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. 


Ketua Umum IYCN, Fadli Rumakefing menjelaskan bahwa diskusi ini merupakan forum interaktif yang produktif sekaligus sebagai bentuk apresiasi dan dukungan kaum muda terhadap satu tahun kinerja Listyo Sigit Prabowo semenjak dilantik sebagai Kapolri oleh presiden Jokowi tahun 2021 lalu.

Menurutnya, gagasan Polri Presisi adalah terobosan baru yang lebih menunjukan sikap intelektualitas Polri dalam melayani masyarakat.

“Kita ketahui dalam buku tersebut Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerangkan bahwa gagasan Polri Presisi ini bermula dari perenungannya terhadap situasi dan tantangan yang dihadapi Polri di zaman moderen ini yang semakin kompleks,” ujarnya seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (8/6).

Menurutnya, visi Presisi yang diusung Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo telah mendapat sambutan positif oleh berbagai pihak. Ini lantaran Presisi yang merupakan singkatan dari prediktif, responsibilitas, transparasi, dan berkeadilan membuat pelayanan dari kepolisian lebih terintegrasi, modern, mudah, dan cepat.

Lebih lanjut, pria karib disapa Fadli ini menuturkan bahwa Listyo Sigit Prabowo telah menorehkan sejarah baru untuk dikenang sepanjang masa. Menurutnya, kerja-kerja Kapolri yang dituangkan dalam bentuk buku, akan terus menjadi literasi sepanjang masa dari generasi ke generasi.

“Mengutip kata bijak apa yang disampaikan Pramoedya Ananta Toer bahwa, orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat,” tegas Fadli Rumakefing.

Fadli mengajak kaum muda dan masyarakat untuk sama-sama mengawal kerja-kerja polri yang Presisi. Baginya, Polri Presisi merupakan gagasan serta harapan wajah baru Polri.

“Insan yang Presisi tidak hanya untuk institusi dan anggota Polri saja, melainkan juga kepada khalayak umum, terlebih bagi kaum muda sebagai generasi intelektual negara kita tercinta ini,” demikian Fadli Rumakefing.

Diskusi ini menghadirkan narasumber Karopemmas Divhumas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, anggota DPR RI Komisi III Hinca Panjaitan, Direktur Eksekutif Etos Institute Iskandarsyah, dan perwakilan PB HMI, Arven Marta.


Berita Sebelumnya