12 Mitra Usaha Laporkan Rakoes Nasi Goreng Milik Artis Gisel ke Polisi

Alicia Adhityo salah seorang korban didampingi kuasa hukumnya, Muara Harianja usai melapor ke Polrestabes Surabaya/Ist
Alicia Adhityo salah seorang korban didampingi kuasa hukumnya, Muara Harianja usai melapor ke Polrestabes Surabaya/Ist

Sebanyak 12 mitra usaha Waralaba melaporkan Rakaoes Nasi Goreng milik artis Gisel dan pebasket Wijaya Saputra alias Wiiin ke Polrestabes Surabaya atas dugaan tindak pidana penipuan dan penggelapan. Laporan polisi mereka sesuai Tanda Bukti Lapor (TBL) Nomor: LP/B/673/VI/2022/SPKT/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JATIM.


"Rabu tanggal 8 Juni 2022 kemarin kami buat laporan ke SPKT Polrestabes Surabaya. Terlapornya adalah Direktur Utama PT Rombong Sukses Bersama (RSB) Dedi Heriawan yang menaungi Rakoes Nasi Goreng," kata Muara Harianja, kuasa hukum pelapor pada wartawan, Kamis (9/6).

Diungkapkan Muara, ke 12 kliennya merasa ditipu karena apa yang didapat para mitra waralaba ini tidak sesuai dengan yang dijanjikan.

“Gerobak yang diberikan yang katanya bagus ternyata tidak bagus. Bumbunya seharusnya 10 gram ini hanya 7 gram. Bahkan beras yang diberikan rusak dan dijanjikan promosi. Namun, sampai sekarang tidak ada promosi,” ungkapnya.

Dalam menjalankan bisnisnya, PT RSB dinilai hanya bertujuan untuk mengeruk uang kliennya setelah itu tidak diurus.

“Ada modus membuat Franchise tapi untuk menipu. Kerugian yang dialami klien saya antara 25-35 juta perorang,” bebernya.

Dugaan penipuan itu, kata Muara, sudah dilakukan sejak awal mula waralaba tersebut berdiri yakni pada bulan April 2021. Kedua belas kliennya tersebut lanjut Muara telah bermediasi bersama pihak PT RSB, namun tidak menemui jalan keluar alias buntu.

“Oleh karena itu klien kami memutuskan untuk melaporkan perkara ini ke polisi," katanya.

Sementara itu, Alicia Adhityo salah seorang korban menceritakan, selain penipuan kualitas gerobak dan bahan baku, pihak PT RSB juga meminta uang promosi sebesar Rp 500 ribu perbulannya. Padahal, sesuai dengan perjanjian menurut Alicia Adhityo harusnya promosi sudah termasuk include saat mereka membayar biaya franchise di awal.

"Dijanjikan pres conference dengan Gisel saat opening. Sudah berjalan setahun tapi tidak ada. Selain itu, ada permintaan lagi untuk uang marketing padahal seharusnya sudah include dengan franchise kita pertama," ungkapnya.

Ia pun berharap agar ada itikad baik dari pihak PT RSB untuk dapat membayar kerugian yang dialami mitra usahanya.

“Kamu masih membuka pintu perdamaian,” tandasnya.