Air Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Tercemar Zat Kimia Amoniak

Sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Bojonegoro/RMOLJatim
Sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Bojonegoro/RMOLJatim

Air sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Bojonegoro mengalami penurunan kualitas akibat tercemar zat kimia amoniak.


Kepala Dinas Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro Hanafi meminta kepada masyarakat Bojonegoro untuk sementara tidak memakai air sungai bengawan untuk dibuat kebutuhan mandi dan juga minum selama beberapa hari kedepan.

Hanafi menjelaskan, zat amoniak merupakan zat yang dihasilkan dari kotoran hewan seperti sapi dan lainnya, manusia dan juga limbah dari pewarna tekstil.

Jika air yang sudah tercemar zat kimia amonia ini digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti diminum, mandi maka beresiko bagi kesehatan manusia.

“Kita harapkan jangan dibuat minum ataupun mandi karena tercemar zat kimia amoniak. Limbah ini dihasilkan dari kotoran hewan dan manusia dan juga tekstil," kata Hanafi kepada Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (2/8).

Meski tak baik untuk dikonsumsi dan dibuat mandi, namun air ini masih layak untuk dibuat mengairi tanaman.

Hanafi menjelaskan, penurunan kualitas air akibat tercemarnya zat kimia amonia di wilayah Bojonegoro sendiri sudah berlangsung sejak dua pekan yang lalu. Tingkat pencemaran air sungai mencapai 4,1.

"Sekarang tingkat pencemarannya sudah turun dari 7, sekian dan sekarang menjadi 4,1 ini tergolong sudah rendah tapi masih tidak layak untuk dibuat minum dan mandi," terangnya

Hanafi mengaku, penurunan kualitas air yang disebabkan adanya zat kimia amonia ini tak hanya terjadi di tahun ini saja. Namun hal serupa juga terjadi setiap tahunnya terutama di saat air sungai Bengawan Solo surut akibat kemarau. 

"Pencemaran seperti ini sudah sering terjadi. Nah untuk air PDAM kita juga masih belum tahu bagaimana cara mereka melakukan pengelolaan airnya," pungkasnya.