Negara-negara G7 telah meminta China untuk tidak secara sepihak mengubah status quo dengan kekerasan di Selat Taiwan dan sekitarnya serta segera menyelesaikan perbedaan lintas-Selat melalui jalan damai.
- Krisis Ekonomi di China Mirip dengan Krisis AS 2008
- China Gunakan TikTok untuk Kacaukan Pemilu Taiwan
- TikTok Sayangkan Indonesia Larang S-commerce
Menteri Luar Negeri G7 Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, dan Perwakilan Tinggi Uni Eropa, menegaskan kembali komitmen mereka untuk menjaga tatanan internasional berbasis aturan, perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan sekitarnya.
"Kami prihatin dengan tindakan mengancam oleh China khususnya latihan tembak-menembak dan pemaksaan ekonomi, yang berisiko menimbulkan eskalasi yang tidak perlu," kata G7 dalam sebuha pernyataan seperti dikutip dari Commonspace EU pada Kamis (4/8).
G7 menyatakan reaksi China atas kunjungan Pelosi ke Taiwan tidak dapat dibenarkan sebagai dalih untuk aktivitas militer yang agresif di Selat Taiwan.
"Adalah normal dan rutin bagi legislator dari negara anggota kita untuk bepergian ke luar negeri. Tanggapan eskalasi China berisiko meningkatkan ketegangan dan membuat kawasan tidak stabil," ungkapnya.
Perkumpulan 7 negara maju menegaskan kembali komitmen mereka untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan mendorong semua pihak untuk tetap tenang, menahan diri dan bertindak dengan transparansi untuk mencegah kesalahpahaman.
- Krisis Ekonomi di China Mirip dengan Krisis AS 2008
- China Gunakan TikTok untuk Kacaukan Pemilu Taiwan
- TikTok Sayangkan Indonesia Larang S-commerce