Gerindra Bakal Usung Calon Wali Kota Surabaya yang Miliki Tiga Kriteria Ini

Teks foto: Cahyo Harjo Prakoso/ist
Teks foto: Cahyo Harjo Prakoso/ist

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Surabaya Cahyo Harjo Prakoso menyebut ada tiga kriteria ideal bagi sosok bakal calon wali kota untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.


Cahyo menyebut kriteria pertama adalah tujuan bekerja demi membangun kesejahterahan dan kemaslahatan masyarakat Surabaya.

"Kami dari Partai Gerindra melihat pemimpin itu memiliki niatan ikhlas untuk masyarakat," kata Cahyo dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (28/3).

Kemudian, kedua adalah mempunyai komitmen kuat terhadap peningkatan kualitas kesehatan, pendidikan, dan sumber daya manusia (SDM).

Sedangkan untuk pembangunan dari segi infrastruktur fisik dianggapnya sudah berjalan maksimal, baik di era kepemimpinan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi maupun para pendahulunya.

"Menurut saya apa yang dilakukan oleh Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) atau wali kota terdahulu itu sudah baik dalam bidang infrakatruktur," ujarnya.

Oleh karena itu, sosok bakal calon wali kota yang nantinya diusung harus lebih mengedepankan pembangunan dan peningkatan yang mengacu pada aspek kesejahteraan masyarakat.

"Ada hal-hal yang memang perlu diberikan fokus untuk ditingkatkan," ucapnya.

Sedangkan untuk kriteria terakhir adalah memiliki komitmen menjaga persatuan dan kesatuan. 

Selain itu juga merawat keberagaman yang sudah ada di tengah berjalannya roda kehidupan masyarakat setempat.

Sebab, kata dia jika hal itu tidak dimiliki, maka kondusivitas Kota Surabaya bisa terganggu dan dampaknya adalah peningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat dikhawatirkan tak berjalan maskimal.

"Persatuan kesatuan lintas agama, tokoh masyarakat, kelompok parpol, kelompok apapun itu bergotong royong membangun surabaya. Itu kami inginkan," jelasnya.

Terkait siapa sosok yang nantinya akan diusung, Cahyo menyebut jika hal itu masih dalam tahap penggodokan. 

Prioritas utamanya adalah kader internal Gerindra, namun tidak menutup juga kemungkinan muncul nama eksternal.

"Siapa itu, saat ini masih kami kaji lebih dalam," pungkasnya.