Cak Imin Ungkap PR Besar Indonesia 5 Tahun Mendatang

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (ketiga dari kiri)/RMOL
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (ketiga dari kiri)/RMOL

Saat menghadiri acara 10 tahun Forum Pemred, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengungkapkan pekerjaan rumah (PR) penting bangsa dalam lima tahun ke depan yang harus benar-benar disiapkan dengan sangat baik.


Pertama, dijelaskan yang karib disapa Cak Imin ini, layanan pendidikan yang harus terus ditingkatkan. Kedua, peningkatan layanan dan fasilitas kesehatan. Dan ketiga layanan kebutuhan pokok masyarakat, termasuk di dalamnya adalah kebutuhan perumahan rakyat yang dinilai masih sangat mengerikan.

”Masih sangat banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses perumahan akibat fluktuasi harga tanah dan tingginya kebutuhan perumahan,” ujar Cak Imin dalam acara bertajuk ”Memajukan Pers Menyatukan Bangsa” di Jakarta, Jumat (5/8/2).

Selain tiga hal pokok tersebut, Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra ini menyebutkan bahwa PR jangka panjang bangsa ini adalah bagaimana semua pihak bisa bersama-sama mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.

”Ekonomi kita bisa terus berjalan dengan baik apabila tema besar kita hari ini, apabila pers dan kita semua mampu menjaga persatuan bangsa,” katanya.

Dalam pandangan Cak Imin, ada tiga level kepemimpinan yang berkontribusi mendukung persatuan. Pertama adalah pemerintah, presiden dan seluruh jajarannya. Kedua, tokoh-tokoh di luar pemerintahan. Dan ketiga, kepemimpinan di tingkat grassroot yang sehari-hari bersama rakyat.

Lebih lanjut ia berpandangan bahwa tiga level kepemimpinan itu menjadi contoh bagaimana vaksinasi kita paling berhasil akibat 3 level kepemimpinan ini berjalan sinergis.

"Di berbagai negara masih terjadi pro kontra vaksinasi yang memakan waktu. Kita relatif bisa berseiringan dengan baik akibat semua level tokoh bisa berjalan bersama-sama, bersinergi,” tuturnya.

Ia juga sempat menyinggung terkait layanan pendidikan dan kesehatan. Bagi keponakan Gus Dur ini, pemerintah ke depan masih harus belanja total terutama dalam hal teknologi.

”Kita harus berani belanja, baik itu teknologi hasil temuan anak-anak negeri, banyak temuan anak negeri yang tidak dibiayai dengan baik oleh negara,” jelasnya.

Kedua, teknologi kesehatan. Selama ini karena bangsa ini belum mampu menciptakan teknologi kesehatan yang memadahi maka ke depan harus dipersiapkan dengan baik menciptakan pondasi teknologi kesehatan.

”Ini mutlak. Terpaksa kita, Pak Jokowi kemarin berhasil infrastruktur maka infrastruktur berikutnya adalah teknologi yang bisa mengadaptasi sekaligus menyiapkan kebutuhan riil dari Kesehatan dan pendidikan,” katanya.

Dalam bidang pendidikan, menurut Cak Imin, hal paling pokok yang harus menjadi perhatian adalah bagaimana anggaran 20 persen sesuai dengan konstitusi benar-benar harus dilaksanakan dengan baik. ”

Wajib belajar 18 tahun harus benar-benar dikontrol karena ini menyangkut sumber daya manusia kita,” katanya.

Kedua, perhatian terhadap sumber daya alam (SDA) juga harus benar-benar diperhatikan. Diperlukan SDM yang memadahi untuk bisa mengelola SDA yang ada secara optimal.

”SDA kita yang kaya raya meskipun sudah diekspoitasi masih kaya juga, membutuhkan kemauan semua pihak, stakeholder, pemerintah, dunia bisnis, UMKM, untuk bersama-sama, bahu membahu,” paparnya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.