Gusti Allah Mboten Sare

Irjen Ferdy Sambo resmi ditetapkan tersangka penembakan Brigadir J/Ist
Irjen Ferdy Sambo resmi ditetapkan tersangka penembakan Brigadir J/Ist

IRJEN Ferdy Sambo resmi ditetapkan tersangka penembakan Brigadir Novriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Tidak tanggung-tanggung, tujuh jenderal turun, termasuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mengumumkan sendiri status tersangka Sambo. 

Sambo dikenakan pasal pembunuhan berencana yakni pasal 340 subsider 338 junto pasal 55-56 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati, penjara seumur hidup atau penjara selama-lamanya 20 tahun.

Sambo disebut telah menyuruh melakukan dan menskenario peristiwa seolah-olah terjadi tembak menembak di rumah dinasnya di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan. 

Dengan pasal ini, motif kekerasan seksual yang dituduhkan pada Brigadir J, seketika menguap. 

Yang namanya pembunuhan berencana tentu sudah jauh-jauh hari direncanakan. Berarti ada masalah serius di rumah Duren Tiga. Apa itu?

Sampai sekarang pihak Polri termasuk Kapolri sendiri belum mengumumkan motif pembunuhan Brigadir J. 

Memang peristiwa pembunuhan Brigadir J sudah janggal sejak awal. Publik menduga ada banyak konspirasi. Semua saling melindungi dan menutup-nutupi. Menurut Listyo, jumlah personel Polri yang diamankan bisa bertambah. Dari 25 menjadi 31 orang. Bahkan bisa lebih. 

Padahal sesuai Kode Etik Polisi, semua pihak yang terlibat harusnya bisa menolak perintah atasan.

Hal itu tertuang dalam Pasal 7 ayat 3 Peraturan Kapolri Nomor 14 Tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Polri. Bahwa setiap anggota Polri yang berkedudukan sebagai Bawahan wajib: c. menolak perintah Atasan yang bertentangan dengan norma hukum, norma agama, dan norma kesusilaan.

Lalu mengapa mereka malah 'patuh' terhadap atasan? Karena ada hirarki. Kedudukan hirarki lebih tinggi dari sekedar Kode Etik Profesi Polri. 

Apalagi Sambo di sini dikenal bukan hanya sebagai Kadiv Propam melainkan juga Kepala Satuan Tugas Khusus (Kasatgasus) Merah Putih. Di mana tugas Satgasus Merah Putih ini sangat kuat di Polri. Yakni melakukan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana yang menjadi atensi pimpinan di wilayah Indonesia dan luar negeri. Selain itu, Satgasus juga bertugas menangani upaya hukum pada perkara psikotropika, Narkotika, tindak pidana korupsi, pencucian uang dan ITE.

Karena kedudukan Sambo sangat penting, maka ketika peristiwa Duren Tiga 'meledak', semua orang mulai mengambil peran masing-masing. 

Teori konspirasi pun dibangun. Ada yang berperan sebagai sutradara, produser, penulis skenario, kameramen, pemain antagonis, hingga pemain protagonis.

Peristiwa Duren Tiga dibuat seolah-olah terjadi tembak menembak. Namun drama yang dibangun sang sutradara kocar kacir. Tidak sesuai plot di awal. Sebab Bharada E ternyata melawan. Dengan cara menawarkan diri menjadi “justice collaborator” (kolaborator keadilan). 

Sebagaimana teori konspirasi, selalu digunakan sebagai pembenaran. Dulu, konspirasi dipakai untuk membungkam media massa. Sekarang, dengan kemajuan teknologi, konspirasi dipakai dengan cara terbalik. Mencitrakan suatu pembenaran melalui lembaga-lembaga terpecaya untuk kemudian dipublikasikan ke media massa, internet, dan media sosial. 

Beruntung masyarakat sudah pintar. Konspirasi yang dibangun tidak sepenuhnya dipercaya. Bahwa memang ada pembunuhan di Duren Tiga. Akan tetapi, pembunuhan yang direncana. 

Rencana sutradara Duren Tiga bisa jadi merupakan rencana atas peristiwa serupa yang diulang-ulang. Sebagaimana peristiwa KM 50 yang hingga kini masih misteri. Dengan terbongkarnya Duren Tiga, publik pun mendesak kasus KM 50 dibuka kembali.  

Ya, karena dianggap berhasil, sang sutradara 'dikontrak' lagi. Boleh jadi sang sutradara ya orangnya itu-itu juga. 

Kemudian skenario dibikin lagi. Yang lebih baru, lebih jreng. Plotnya diubah. Tetapi polanya sama. 

Sayangnya, rencana itu gagal total.  

Gusti Allah Mboten Sare (Allah tak pernah tidur), meminjam filosofi Jawa. Bahwa setiap keburukan/kebusukan yang direncana manusia, kelak pasti terbongkar. Manusia boleh berencana, tapi sebaik-baiknya perencana adalah Allah. 

Dan berencanalah kalian, Allah membuat rencana. Dan Allah sebaik-baik perencana.” (Ali Imran: 54)

Wartawan RMOLJatim

ikuti terus update berita rmoljatim di google news