Pilpres 2024 jadi Pertarungan Kekuatan Figur dan Parpol

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera/Net
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera/Net

Pemilu 2024 mendatang akan menjadi pertarungan yang sengit antara calon presiden dan juga partai politik. Pasalnya, tokoh atau figur yang muncul memiliki elektabilitas dan kompetensi yang baik di mata rakyat.


Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera berpandangan bahwa Pemilu 2024 mendatang akan ada dua kekuatan yang menjadi pertaruhan. Mardani mencontohkan, sosok Anies-Ganjar mewakili kekuatan figur.

"Sementara Pak Prabowo mungkin Mbak Puan dan beberapa nanti Pak Airlangga, Mas AHY itu akan mewakili kepentingan Parpol atau Salim Segaf Aljufri,” ucap Mardani dalam acara diskusi virtual Teras Politik (Terpol) Kang Kiflan dengan tema Wacana Perpanjangan Jabatan Presiden Muncul Lagi, Selasa (9/8).

Dia menambahkan, partai politik yang baru muncul saat ini akan berat menarik perhatian rakyat untuk dapat mengusung calon presiden. Alasannya, sembilan partai politik yang masuk Senayan, akan bersaing ketat dalam Pilpres 2024.

Apalagi, kata Mardani, ada ambang batas presiden 20 persen yang menjadi beban partai politik untuk mengusung calon presiden.

"Nah dengan party idea yang lama kemudian persepsi publik terhadap Parpol  5 di bawah sekali tidak atas,” katanya.

Menurutnya, 2024 nanti sejumlah figur yang bakal menjadi calon presiden bakal disorot dan dipilih masyarakat. Untuk saat ini masyarakat tengah mengantongi pilihannya dalam presiden.

"Jadi peluang figur yang menang cukup besar. Tapi dua tahun bukan waktu yang pendek semua bisa terjadi kita lihat apa yang terjadi di 2024,” ucapnya.

Terkait pilihannya, Mardani memutuskan untuk memilih Anies Baswedan untuk menjadi calon presiden.

"Kalau saya masih dekat sama Mas Anies Baswedan," pungkasnya dimuat Kantor Berita Politik RMOL.