Libatkan BLK Situbondo, Pemkab Bondowoso Soroti PT Pokphand

Wabup Bondowoso Irwan Bahtiar/RMOLJatim
Wabup Bondowoso Irwan Bahtiar/RMOLJatim

Perusahaan pemotongan ayam PT. Pokphand yang berada di Kecamatan Klabang, Bondowoso, sebentar lagi akan segera beroperasi.


Namun ada polemik karena diduga PT . Pokphand kurang komunikatif dengan forpimcam setempat dan kini dalam sorotan Pemkab Bondowoso.

Selain itu, juga ada keluhan bahwa perusahaan ini diduga dalam proses rekruitmen pegawainya tak melibatkan DPMPTSP dan Naker Bondowoso. Melainkan, BLK Kabupaten Situbondo.

“Informasi yang masuk kepada saya juga, POKPHAND bekerja sama dengan BLK Situbondo, untuk rekrutmen tenaga kerjanya,” ujar Wabup Bondowoso Irwan Bahtiar, Kamis (11/8).

Wabup pun menyampaikan hal itu kepada PT. Setelah dibeberkan, akhirnya pihak PT. POKPHAND meminta maaf. Mereka mengaku tidak tahu keberadaan BLK Bondowoso.

“Sehingga mereka bekerja sama dengan BLK Situbondo,” tuturnya.

Ditambahkan oleh Wabup, pihak PT mengaku tidak akan bekerja sama dengan BLK Situbondo lagi.

“Sekarang bekerja sama dengan BLK Bondowoso. Karena dipihak ketigakan oleh POKPHAND,” terangnya.

Kemudian terkait komunikasi dengan Forpimcam, pihak PT. Pokphand siap berkomunikasi dengan Forpimcam Klabang.

“Dia berjanji memprioritaskan 80 persen tenaga kerja setempat,” imbuhnya.

Menurutnya, hampir 100 tenaga kerja yang sudah masuk. Sekitar 77 orang berasal dari Bondowoso.

“Karena keberadaan perusahaan ada di Bondowoso mereka harus merekrut tenaga kerja asal Bondowoso,” tegasnya.

Sementara Kepala DPMPTSP dan Naker Kabupaten Bondowoso, Nunung Setianingsih mengatakan, untuk launching perusahaan masih menunggu izin operasional dari Provinsi karena belum turun.

“Rencananya Bulan Agustus, karena Agustus diprediksi belum bisa turun. Mungkin September,” paparnya.

Sementara untuk di Kabupaten Bondowoso, prosesnya alih fungsi lahan dan IMB.

“Kalau proses perizinan provinsi, limbah provinsi juga,” ungkapnya.

Sementara manager PT. POKPHAND, Heru tidak mau bicara panjang. Ia hanya mengaku siap menampung Tenaga Kerja lokal sebesar 80 persen ke atas.

“Dampak lingkungan aman, kita punya WWTP (Wastewater Treatment Plant),” imbuh dia sambil terburu-buru masuk ke dalam mobilnya.