Amerika Serikat (AS) tampaknya mulai kehilangan arah dalam mengambil kebijakan luar negerinya. Hingga akhirnya saat ini Washington cukup tertatih-tatih dan berada di ambang perang dengan Rusia dan China.
- PKS Serap Aspirasi Masyarakat Terkait Rencana Revisi UU Penanggulangan Bencana
- Panglima TNI: Target 1 Juta Vaksin Per Hari Tercapai
- Jangan Sampai Masyarakat Minati SPBU Ketimbang Masjid
Baca Juga
Begitu yang dikatakan oleh mantan Menteri Luar Negeri AS, Henry Kissinger kepada The Wall Street Journal baru-baru ini.
"Kami berada di ambang perang dengan Rusia dan China pada isu-isu yang sebagian kami ciptakan, tanpa konsep bagaimana ini akan berakhir atau apa yang seharusnya mengarah," kata Kissinger.
Kissinger mengatakan, saat ini AS hanya dapat menghindari ketegangan yang sudah meningkat, khususnya dengan China. Ia menilai, AS harus lebih fleksibel terhadap China untuk meredakan ketegangan.
“Biden dan pemerintahan sebelumnya terlalu banyak dipengaruhi oleh aspek domestik dari pandangan China. Tentu saja penting untuk mencegah hegemoni China atau negara lain mana pun," ujarnya.
Sementara terkait Ukraina, ia mengaku awalnya berpikir bahwa negara itu tepat untuk dijadikan zona penyangga antara Rusia dan Barat.
- Jurus Teladan
- Jokowi Akan Temui Joe Biden di Gedung Putih Bulan November
- Kesepakatan Jokowi-Xi Jinping Diam-diam Memiliki Potensi Risiko Laten Ekonomi Indonesia, Apa Saja?