Amerika Serikat (AS) tampaknya mulai kehilangan arah dalam mengambil kebijakan luar negerinya. Hingga akhirnya saat ini Washington cukup tertatih-tatih dan berada di ambang perang dengan Rusia dan China.
- Kebobrokan BUMN Cepat Terungkap Karena Ada Pandemi Covid-19
- Jokowi End Game, Beredar Poster Ajakan Geruduk Istana Menolak PPKM Darurat
- Anis Capres NasDem, Gede Pasek: Dinamika Politik Bisa Berubah Dalam Sedetik
Begitu yang dikatakan oleh mantan Menteri Luar Negeri AS, Henry Kissinger kepada The Wall Street Journal baru-baru ini.
"Kami berada di ambang perang dengan Rusia dan China pada isu-isu yang sebagian kami ciptakan, tanpa konsep bagaimana ini akan berakhir atau apa yang seharusnya mengarah," kata Kissinger.
Kissinger mengatakan, saat ini AS hanya dapat menghindari ketegangan yang sudah meningkat, khususnya dengan China. Ia menilai, AS harus lebih fleksibel terhadap China untuk meredakan ketegangan.
“Biden dan pemerintahan sebelumnya terlalu banyak dipengaruhi oleh aspek domestik dari pandangan China. Tentu saja penting untuk mencegah hegemoni China atau negara lain mana pun," ujarnya.
Sementara terkait Ukraina, ia mengaku awalnya berpikir bahwa negara itu tepat untuk dijadikan zona penyangga antara Rusia dan Barat.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- AS Ajak Nego Tarif, China Masih Pikir-pikir
- China Diam-diam Cabut Tarif Balasan 125 Persen untuk Chip AS
- Ini Penyebab Harga Emas Terus Naik